<

Presiden Segera Kirim 10 Nama Capim KPK ke DPR

Pansel KPK Disorot Pegiat Anti Korupsi

JAKARTA, IndonesiaPos

Kinerja Pansel KPK saat ini disorot karena hasil seleksi sementara,  dianggap kurang memuaskan sejumlah aktivis anti korupsi, dan muncul kekecewaan publik terhadap pansel KPK. Namun, Presiden segera menyerahkan 10 nama Calon pimpinan (Capim) KPK ke DPR-RI.

Beberapa aktivis ini, seperti Greenpeace, ICW dan sejumlah organisasi lain menganggap hasil seleksi Pansel Capim KPK tidak memenuhi harapan munculnya pimpinan KPK sesuai kebutuhan yang ada.

Peneliti Exposit Stratrgic, Arif susanto, dalam pernyataanya bahkan menyebut Panitia Seleksi Capim KPK 2019 ini adalah terburuk sejak KPK didirikan. Lantas, siapa sebenarnya Panitia Seleksi tersebut sehingga dianggap kinerjanya buruk..?

Baca juga : Yenti Ganarsih Umumkan Capim KPK Yang Masuk 20 Besar

Padahal, dalam susunan anggota Pansel secara keilmuan cukup bagus,  seperti Yenti Ganarsih,  Hendardi, Indriyanto Senoadji, Harkristuti Harkrisnowo, Al Araf, Marcus, ada Diani Wati, Hamdi Moeloek, dan ada juga Mualimin. Ternyata mereka diprotes karena dugaan persoalan integritas.

Selain itu dalam jabatannya, ada tiga orang yang dekat dengan Polisi, yakni Ketua Pansel Yenti Ganarsih, Hendardi dan Indriyanto Senoadji.  Sehingga anggapan Kedekatan dengan polisi tersebut memantik protes.

Baca Juga : Presiden Perintahkan Kapolri Tindak Tegas Pelaku Rasis

Disamping itu ada beberapa hal yang disoroti sejumlah pihak. Karena output keluaran hasil sementara. Dianggap banyak Polisi, Jaksa dan Hakim masuk jadi Calon Pimpinan KPK.

Namun, hal ini menjadi persoalan bagi sejumlah pegiat anti Korupsi dan juga tidak terlepas dari catatan perjalanan KPK yang sempat memiliki hubungan harmonis dengan Polisi, dan disitulah ‘Cicak versus Buaya’.

Pegiat anti korupsi juga menyikapi persoalan integritas. Sebab, mereka menganggap output keluaran Capim KPK tersebut dianggap memiliki catatan soal integritas.

Baca juga : Pakdhe Karwo Diperiksa KPK Sebagai Saksi Kasus Suap Pembahasan APBD Tulungagung

Meski diyakini soal keilmuan, tetapi ketika menjadi pimpinan KPK, tetap menyoal integritas menjadi utama. Kendati banyak orang berilmu tapi tidak berintegritas. Persoalan Integritas juga bukan hanya semata terkait Calon pimpinam KPK, tetapi seluruh lini profesi.

Semisal, Presiden Joko Widodo dipilih kedua kalinya oleh banyak pemilih, karena diangggap integritasnya bagus. Karena itu, Capim KPK juga harus bagus integritasnya. Integritas, kualitas kejujuran dan prinsip moral di dalam diri seseorang yang dilakukan secara konsisten dalam kehidupannya secara menyeluruh dan Tidak ada tempat bagi orang tanpa integritas di Republik ini. (editorial : rri)

BERITA TERKINI