<

1.280 Rumah Warga Dan Ratusan Hektar Sawah di Situbondo Terendam Banjir

SITUBONDO – IndonesiaPos

Ratusan hektare lahan sawah tanaman padi siap panen di Desa/Kecamatan Kendit, Kabupaten Situbondo, Jawa Timur terendam banjir dan petani setempat dipastikan gagal panen.

Lahan sawah mayoritas tanaman padi ini merupakan milik petani yang tersebar di tiga desa, yakni Desa Tambak Ukir, Desa Kendit, dan Desa Bugeman, Kecamatan Kendit.

“Banjir tahun ini di Desa Kendit terbesar dan terparah dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Persawahan di sini ada ratusan hektare terendam banjir sejak Selasa (4/2) kemarin,” kata salah seorang petani di Desa/Kecamatan Kendit, Kabupaten Situbondo, Moh Jamil.

Menurut dia, ratusan hektare tanaman padi milik petani di desa itu terendam banjir luapan air sungai sudah berlangsung selama tiga hari ini dan dipastikan petani tanaman padi khususnya gagal panen.

“Ini kan mayoritas tanaman padi siap panen, tentunya petani mengalami kerugian yang cukup tinggi, mengingat biaya atau modal menanam padi sekitar Rp20 juta per hektare,” kata Jamil.

Senada juga disampaikan petani lainnya, Saiful Bahri. Ia mengaku mengalami kerugian puluhan juta rupiah karena tanaman padinya seluas empat hektare terendam banji luapan air sungai di sekitar areal persawahan desa itu.

“Kami petani padi di sini hanya berharap keajaiban tanaman padi masih bisa berkembang setelah terendam banjir. Semoga air segera surut,” tuturnya.

Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Situbondo Dadang Aries Bintoro mengaku saat ini pihaknya masih melakukan pendataan di lapangan mengenai tanaman padi terdampak banjir.

“Kami masih melakukan pendataan untuk memastikan luas lahan sawah terdampak banjir di beberapa wilayah,” katanya.

Sementara itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Situbondo, mencatat sekitar 1.280 rumah warga terdampak bencana alam banjir di tiga kecamatan.

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Situbondo Sruwi Hartanto di Situbondo, mengemukakan pada Senin (3/2) malam banjir bandang menerjang ratusan rumah warga di Desa Tambak Ukir dan Desa Kendit (Kecamatan Kendit).

“Di Desa Tambak Ukir ada seratusan terdampak banjir bandang, sekitar 20 rumah di antaranya rusak total, sedangkan terdampak lainnya rusak ringan hingga rusak berat,” ujarnya.

Pada waktu bersamaan, di Desa Melandingan Kulon dan Desa Sumberpinang (Kecamatan Melandingan) banjir banjir luapan air sungai juga merendam sekitar 700 rumah warga.

Cuaca ekstrem hujan dengan intensitas tinggi disertai angin kencang juga menyebabkan belasan pohon tumbang tersebar di berbagai wilayah di Situbondo.

Pada Selasa (4/2), katanya, telah dilaporkan tanah longsor di Desa Patemon, Kecamatan Bungatan, dan material longsor menutup akses antardusun di desa itu.

Selain itu, katanya, banjir bandang juga mengakibatkan jembatan yang menjadi akses utama di Dusun Ngabinan, Desa Patemon, terputus dan sekitar 250 kepala keluarga di dusun itu terisolasi.

Menurutnya, banjir bandang dan angin kencang selama tiga hari ini selain merusak rumah warga dan fasilitas umum serta infrastruktur, puluhan ternak sapi, domba, kambing terhanyut banjir.

“Petugas BPBD, Tagana, Pramuka dan dibantu TNI/Polri terus bekerja dan berbagi tugas menangani bencana alam ini,” katanya.

Pihaknya juga mengimbau kepada pengendara juga lebih waspada saat melintas di sepanjang jalur pantura Situbondo, karena selain banjir, potensi pohon tumbang sangat dimungkinkan terjadi saat hujan disertai angin kencang.

Akibat Hujan Berjam-Jam Ribuan Rumah di Trenggalek Terendam Banjir

 

BERITA TERKINI