BONDOWOSO, IndonesiaPos
Keterlambatan Honor para tenaga kesehatan (Nakes) Covid-19 menjadi buah bibir dikalangan para tenaga kesehatan, lantaran belum terbayar sejak dari bulan februari hingga bulan Agustus 2021.
Apakah ini yang menjadi sebab kurang terlayani pasien dan penolakan terhadap pasien beberapa waktu yang lalu dibeberapa puskesmas.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bondowoso Muhammad Imron, kepada reporter IndonesiaPos, menyampaikan terkait kelambatan pembayaran honor para nakes dikantornya itu tergantung kepala Puskesmas setempat.
“Tergantung kepada Puskesmas mengajukan atau tidak anggaran kepada dinas kesehatan setelah itu kita verifikasi kalau sudah benar baru kita bisa mengajukan pencairan kepada DPKD, karena kecepatan dan ketepatan itu ada aturannya,”jelas Imron. Senin, (23/8/2021)
BACA JUGA :
Nakes Covid-19 Bondowoso Wadul ke Wabup, Mengaku Belum Terima Honor Sejak Pebruari
Menurutnya, ada 12 Puskesmas yang sudah verifikasi dan benar, dan sudah mengajukan pencairan, kemungkinan dalam Minggu ini sudah bisa diterimakan. Saat ini tinggal 13 puskesmas yang masih belum pengajuan pencairan tapi sudah dalam proses verifikasi.
“kita berharap dalam Minggu ini sudah selesai semua sehingga semua puskesmas bisa mengajukan dalam Minggu ini, dan kedepanya tidak ada lagi kelambatan honor nakes ini syukur bisa langsung diterimakan setiap bulan tanpa ada penundaan,”ungkapnya.
Imron juga menjelaskan, jika pencarian honor ini lansung kepada Puskesmas setempat tanpa melewati dinas kesehatan, sehingga kalau ada isu dipotong oleh Dinkes itu tidak benar. “Kita cuma memverifikasi dan mengajukan saja kepada DPKAD,”tegasnya.
Imron juga menghimbau agar ada tim peng SPJ di Puskesmas dilakukan secara khusus. “karena tim vaksinasi tidak mungkin melaksanakan dan mengurusi SPJ-nya sehingga lebih cepat berkordinasi dengan kita,”imbuhnya. (pong)
