<

15 Anggota TNI Yonif 408 Penganiaya Relawan Ganjar-Mahfud Diperiksa Denpom IV Surakarta

SEMARANG, IndonesiaPos

Sebanyak 15 anggota TNI AD Yonif 408/Suhbrastha yang terlibat dugaan kasus penganiayaan terhadap relawan pasangan calon presiden (capres)-calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 3, Ganjar Pranowo-Mahfud MD di Boyolali diperiksa Denpom IV Surakarta.

Menurut Dandim 0724/Boyolali, Letkol Inf Wiweko Wulang Widodo mengatakan adanya kasus dugaan penganiayaan yang dilakukan oknum anggota TNI AD telah ditangani Denpom IV Surakarta.

Saat ini, mereka masih menjalani pemeriksaan untuk kepentingan proses hukum. Penyelidikan terhadap kasus tersebut telah dilakukan sejak Sabtu malam hingga saat ini.

“Saat ini yang diperiksa di Denpom IV Surakarta oknum Bataliyon Infanteri 408/Suhbrastha, terkonfirmasi 15 orang. Mungkin konfirmasi berapa jumlah orang yang ditetapkan tersangka akan dikonfirmasi langsung oleh Dandenpom,”kata dia di Makodim 0724/Boyolali pada Minggu, (31/12/2023).

Wiweko mengatakan kasus dugaan peganiayaan yang dilakukan sejumlah oknum anggota Yonif 408/Suhbrastha terjadi pada Sabtu, 30 Desember 2023. Peristiwa itu terjadi di depan Asrama Kompi Senapan B Yonif 408/Suhbrastha di Boyolali.

Sementara itu, Ketua DPC PDIP Boyolali, Susetya Kusuma Dwi Hartanta membeberkan kronologi terjadinya kasus penganiayaan yang diduga dilakukan sejumlah oknum anggota TNI AD Yonif 408-Suhbratha terhadap relawan pasangan capres-cawapres nomor urut 3, Ganjar-Mahfud di Boyolali pada Sabtu, 30 Desember 2023.

Peristiwa tersebut ternyata tidak dilakukan sekali tetapi hingga dua kali. “Sebenarnya untuk kejadian itu terjadi dua kali. Yang pertama, kejadian itu ada pelemparan batu dan pengadangan pakai bambu atau pakai gebuk,”kata Susetya kepada wartawan saat konferensi pers di Kantor DPC PDIP Boyolali, Minggu, (31/12/2023).

Menurut dia, setelah insiden pertama berlanjut terjadinya insiden yang kedua selang satu jam kemudian.

Saat itu para relawan Ganjar-Mahfud yang mengendarai sepeda motor dengan knalpot brong langsung terjadi penghadangan di depan markas Kompi Senapan B Yonif 408/Suhbratha di Boyolali yang berujung penganiayaan.

“Jadi kalau kita melihat semuanya fakta di lapangan, saksi-saksi dan bukti itu tidak ada peringatan, ada pemberitahuan agar tidak lewat sini. Tetapi fakta di lapangan, mereka keluar dari kompi langsung menghadang, melakukan penyerangan, pemukulan, penendangan dan penyeretan ke dalam markas kompi dan dilakukan pemukulan,”jelasnya.

Lebih lanjut, dia mengungkapkan selain relawan pendukung Ganjar-Mahfud, warga yang tidak mengikuti konvoi untuk menghadiri kampanye capres Ganjar Pranowo di Boyolali juga ikut menjadi korban.

“Bahkan yang tidak ikut kampanye juga menjadi korban terluka. Hanya mendokumentasikan saja. Zaman sekarang kalau yang namanya dokumentasi HP, siapapun itu jika ada keadaan ganjil pasti didokumentasikan. Yang merekam itu ditarik, ditendang, diseret ke dalam kompi,”ucapnya.

Relawan Ganjar-Mahfud Dianiaya, 1 Orang Tewas 4  Korabna Lainnya Luka Berat

BERITA TERKINI

IndonesiaPos