<

50 Pelaku Usaha Mikro Mendapat Pelatihan Olahan Pepaya Dari Diskoperindag

BONDOWOSO, IndonesiaPos.co.id

Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Bondowoso kembali memberikan pelatihan kepada 50 orang yang tersebar di Kabupaten Bondowoso. Pelatihan olahan pepaya tersebut dilaksanakan selama 3 hari (11-13 Nopember 2019) di Aula Dekopinda Bondowoso.


Kepala Bidang Usaha Mikro Drs. Edy Soetrisno didampingi PPTK, Naning Prilliyawati,SE mengemukakan bahwa pelatihan ini adalah langkah awal dalam memproduksi olahan pepaya yang masih jarang ditemukan di pasaran. Namun demikian tidak cukup sampai di sini, pelaku usaha harus mampu mengolah pepaya supaya disukai dan laku di pasaran.

“Dengan pelatihan ini, pelaku usaha diajarkan bagaimana memproduksi mulai dari bahan baku pepaya, diproses sehingga pepaya menjadi produk yang siap disajikan untuk konsumen,”kata Edy Sutrisno.

Untuk itu Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Bondowoso menggandeng pengusaha asal Malang yang telah 30 tahun bergelut di usaha olahan buah-buahan dan sayuran untuk melatih para pelaku usaha di Bondowoso. Sehingga diharapkan setelah mengikuti pelatihan olahan pepaya ini, mereka mampu menjadi pengusaha home industry dan meningkatkan usaha mikro tidak saja di tengah kota tetapi juga di pinggiran desa bahkan ke pelosok.

“Meskipun untuk meraih sebuah kesuksesan tidaklah mudah. Butuh kegigihan dalam memperjuangkan mimpi dan cita-cita tersebut. Tidak ada yang tidak mungkin selama kita mau berusaha. Usaha serta proses tidak akan mengkhianati hasil,”tegasnya.

Pada pelatihan olahan pepaya ini, sambung Edy, narasumber juga memberikan tutorial bahkan trik-trik dalam proses pembuatan olahan makanan terutama olahan pepaya. Sebab, selama ini peserta pelatihan beranggapan bahwa pepaya hanya sebagai buah yang dibutuhkan pada saat kita mengalami sembelit. Padahal banyak sekali manfaat yang dperoleh dari buah pepaya ini.

Selain dibuat selai, pepaya juga dapat dijadikan aneka manisan atau dikeringkan yang cocok buat taburan/toping untuk roti/cake ataupun minuman. Bahkan dibuat keripik atau es pepaya jadul yang sudah jarang kita temui,”ujar dia.

Hal ini menurut Edy, akan menjadikan peserta tertarik alias penasaran, bagaimana proses pembuatannya. Banyak peserta takjub dengan olahan pepaya yang dipraktekkan di pelatihan ini karena mereka tidak terbiasa bahkan tidak tahu kalau ternyata pepaya bisa diolah menjadi bermacam-macam makanan. Apalagi harga pepaya lokal yang sangat murah dan tidak mengenal musim.

“Hal ini membuat mereka semakin bersemangat untuk mengolah pepaya, karena bahan baku selalu tersedia dengan melimpah. Bagi kami (Diskoperindag) selaku pembina, hal ini akan semakin menambah wawasan para pelaku usaha tentang pentingnya inovasi,”tegasnya.

Disamping itu juga pentingnya ijin-ijin yang terkait usaha atau produk, supaya pelaku usaha (UMKM) mempunyai payung hukum atau legalitas dalam memproduksi suatu produk. Namun, jangan sampai disaat produk sudah dikenal masyarakat luas, ada kendala kecil seperti belum adanya ijin menjadi batu sandungan terhadap keberlangsungan produksi suatu produk.

“Harapan kami ke depan semoga para pelaku UMKM Kabupaten Bondowoso bisa berinovasi dengan segala macam sumber daya alam yang ada sehingga menjadi suatu produk yang menjadikan produk unggulan / ciri khas dari Kabupaten Bondowoso yang tentunya bernilai jual tinggi,”imbuhnya. (sus)

BERITA TERKINI