<

Kayu Sono Umur Puluhan Tahun di Bondowoso Dipotong, Disoal Jack Centre

BONDOWOSO – IndonesiaPos

Warga Bondowoso sedang ramai dengan kabar penebangan pohon sono dipinggir jalan raya yang berusia puluhan tahun dan tidak ada penggantinya.

Tak  hanya dipinggir jalan, termasuk empat pohon di depan Pendopo Bupati juga ikut dipotong dengan alasan untuk memperlihatkan nama Pendopo.

Kejadian tersebut terjadi di Bondowoso berlangsung secara dramatis. Karena ada kekhawatiran dari pemamangku kebijakan pohon besar yang sudah berumur itu, rawan roboh saat cuaca ekstrem melanda.

Peristiwa pemotongan kayu sono tersebut di soal oleh Direktur LSM Jack Centre, Agus Sugiarto, mengatakan, pohon sono yang berusia puluhan tahun itu ditaman dijama Bupati Agus Sarosa, sehingga sapai saat ini usianya sekitar 35 tahun.

“Kalau cuma ingin menghindari angin besar, seharusnya tidak dipotong, tapi harus menyisakan ranting yang berdiri. Tapi justru dipotong dan tak menyisakan daun,”ujar Agus Sugiarto. Sabtu.

Penebangan pohon yang berada tepat di pinggir jalan dan di depan pendopo itu, berhasil menarik perhatian warga pemerhati lingkungan. Karena berdampak kepada kerusakan lingkungan pula.

“Pohon sono yang memiliki tinggi puluhan meter tersebut bahkan sudah ada sebelum Agus Sarosa menjadi Bupati Bondowoso. Menurut informasi para sesepuh pohon Sono itu ditanam sebelum pendopo berdiri,”ungkapnya.

Anehnya tambah Agus, potongan kayu sono tersebut hilang begitu saja. Sehingga Agus mengancam anak melaporkan kasus tersebut ke aparat penegak hukum.

“Penebangan pohon sono itu merupakan tindakan melanggar hukum,”katanya.

Selain itu, Agus minta ke anggota DPRD Bondowoso untuk turun tangan menanyakan penebangan pohon sono itu kepada Pj Bupati yang baru berjalan 3 bulan memimpin Bondowoso.

“Saya juga meminta kepada pihak Dinas Lingkungan Hidup (DLH) dan Pj Bupati agar menghentikan pemotongan kayu yang ada di Kota Bondowoso, sambil menunggu hasil kajian dari praktisi lingkungan Hidup,”imbuhnya.

Demi Pertokoan Banyak Pohon Ditebang Dipinggir Jalan Jember Diduga Tak Prosedur

 

BERITA TERKINI