<

Para Pejabat Pemkab Pamekasan Gelar Rakor, Bahas Pelebaran Jalan Masegit

PAMEKASAN – IndonesiaPos

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan, Madura, Jawa Timur menggelar rapat koordinasi dan sosialisasi pelebaran Jalan Masegit di Peringgitan Dalam Mandhapa Aghung Ronggosukowati. Rabu.

Rakor tersebut dipimpin oleh Penjabat Bupati Pamekasan Masrukin, yang dihadiri Kepala Bapperida Sigit Priyono, Kepala DLH Supriyanto, Kepala Satpol PP dan Damkar Mohammad Yusuf Wibiseno, perwakilan Dinas Perhubungan, dan sejumlah pimpinan organisasi perangkat daerah (OPD) lainnya, juga turut serta perwakilan dari Kementerian PUPR RI.

Selain itu, hadiri pula Ketua Takmir Masjid Agung Asy Syuhada Pamekasan KH. Sohibuddin, perwakilan PLN, perwakilan Bank BPRS Bhakti Sumekar, Telkom, tokoh masyarakat, pemilik usaha terdampak, dan masyarakat terdampak dari sekitar lokasi proyek.

Kepala Dinas PUPR Pamekasan Amin Jabir mengatakan, latar belakang peningkatan Jalan Masegit yang bentuknya pelebaran ini, pertama merupakan peningkatan status jalan berdasarkan Permen PU Nomor 5 Tahun 2023 dari status jalan kabupaten konektor menjadi nasional primer yang harus memiliki leber efektif minimal 11 meter

Amin Jabir menjelaskan, jalan lingkar di area monumen Arek Lancor meliputi Jalan Slamet Riyadi, Panglima Sudirman, dan Jalan Masegit tidak lagi menjadi jalan kabupaten, melainkan naik status menjadi akses nasional.

“Untuk Jalan Slamet Riyadi dan Panglima Sudirman telah memenuhi unsur minimal lebar jalan 11 meter, hanya Jalan Masegit yang membutuhkan pelebaran,”katanya.

Meski begitu, terdapat hambatan samping yang tinggi akibat parkir apotik, bank BPRS, dan Masjid Agung Asy Syuhada’, dan aktifitas PKL di Arek Lancor.

“Ini yang melatarbelakangi, tapi kunci dari latar belakang ini poin satu,” jelasnya.

Sementara untuk parkir Masjid Asy Syuhada yang awalnya ada di depan masjid, akan dialihkan ke sisi kanan dan sisi kiri masjid.

Dengan demikian, arus lalu lintas di depan masjid tidak lagi terhambat.

“Tidak hanya itu, masjid dan Arek Lancor yang menjadi simbol Pamekasan akan terlihat lebih cantik,”tambahnya.

Sedangkan di perlintasan parkir itu selalu menjadi hambatan, selain kapasitas jalannya yang belum memenuhi standar.

“Akibat peningkatan itu, ada beberapa fasilitas yang terdampak, seperti tiang PLN, lampu taman, pohon, pagar Arek Lancor,”ungkapnya.

Ditempat yang sama,Penjabat Bupati Pamekasan Masrukin mengingatkan kepada masyarakat terdampak yang memiliki usaha di samping kanan atau di samping kiri masjid harus dipikirkan secara matang.

“Sebab rencananya parkir masjid ada di sisi kanan dan kiri masjid tersebut, sehingga nantinya tidak ada yang merasa dirugikan,”ujarnya.

“Peningkatan jalan ini tidaklah merubah psikologi dan sejarah dari Monumen Arek Lancor dan Masjid Agung Asy Syuhada’. Kegiatan ini semuanya niatnya membuat nyaman semua kalangan, dan tentunya pengunjung masjid,”imbuhnya. (Ima)

Puluhan Pengurus Koperasi Rapatkan Barisan Siap Geruduk DPR RI, Tolak RUUPPSK

BERITA TERKINI