<

Hanya Anak Bangsa Yang Tahu Diri Dan Berterima Kasih

Presiden Joko Widodo (kiri) bersama Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri (tengah) didampingi Sekjen PDI-P Hasto Kristiyanto (kanan) memberikan keterangan pers usai pertemuan membahas isu nasional terkini di Istana Merdeka, Jakarta, Sabtu (24/10). Kedua pihak membahas masalah perlambatan ekonomi, dampak kebakaran hutan dan asap, pelaksanaan pilkada langsung, serta melaporkan hasil konferensi organisasi semigovernmental ICAPP yang diikuti Megawati di Tiongkok beberapa waktu lalu. ANTARA FOTO/Yudhi Mahatma/pd/15

Editorial, IndonesiaPos

Indonesia tidak akan mengenal demokrasi kalau bukan Megawati.

Indonesia tidak akan memiliki KPK kalau bukan karena Megawati.

Indonesia tidak akan memiliki MK kalau bukan karena Megawati.

Indonesia tidak akan mengenal  Pemilu langsung kalau bukan karena Megawati.

Dengan kondisi Indonesia kala itu, yang sangat buruk, miskin dan dalam cengkeraman diktator.

Dengan cadangan devisa yang sangat terbatas dan minim Megawati  dapat menyelenggarakan Pemilu Pertama secara langsung, pemilu yang sangat demokratis, bersih, jujur dan adil.

Hasilnya adalah Presiden  Susilo Bambang Yudoyono (SBY), presiden yang dipilih secara demokratis.

Indonesia tidak akan mengenal SBY kalau bukan Megawati yang menjadikan dia Menko Polhukam.

Harkat dan martabat Prabowo tidak akan terangkat kalau tidak ada Megawati yang memulangkannya dari luntang lantung di Luar Negeri, posisi stateless.

Dan tentu Prabowo tidak akan sampai seperti hari ini kalau nama baiknya tidak dipulihkan, tidak rekonsiliasi dengan Megawati menjadikannya Cawapres 2009.

Kita juga tidak akan mempunyai Presiden dari rakyat jelata seperti Jokowi kalau tidak dibukakan jalan menjadi Walikota Solo, kemudian menyisihkan Puan dari perjanjian Batu Tulis bersama Prabowo dan memberikan jalan kepada Jokowi menjadi Presiden.

Tapi ketiga bapak bapak terhormat ini, bersama para pendukungnya lupa hanya sekedar bersapa baik dan mengucapkan terima kasih.

Hanya cacian dari pendukung dan pengkhianatan yang beliau dapat dengan alasan2 sepele. Cacian dari banyak anak bangsa yang tidak pernah bersyukur karena Tuhan kirimkan seorang wanita tangguh yang demokratis dan anak founder father negaranya.

Mungkin hidup kita, keberadaan negara ini selalu ketinggalan dalam segala hal, mungkin hukuman dari  keberangasan kita sebagai anak bangsa.

Untuk itulah mungkin hanya Sultan lah yang sadar dan berpesan: Jangan menyakiti hati putri Proklamator. Karena kalau tidak ada peran bapaknya, Indonesia tidak ada.

Buat diriku yang mencintai bangsa ini, mencintai demokrasi, Megawati adalah negarawan sejati. Demokrasi akan sangat  berterimakasih pada Megawati.

Oleh : Viena Effendy

Kader PDI Perjuangan Harus Membumikan Ajaran Bung Karno

 

BERITA TERKINI