<

Hubungan Megawati dan Jokowi Putus

JAKARTA – IndonesiaPos

Momen perayaan Idul Fitri, hubungan Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarno Putri dan Presiden Joko Widodo sudah tak sama seperti dulu lagi.

Hubungan keduanya sebagai kerabat dan rekan berpolitik benar-benar kandas dan berakhir. Bahkan Jokowi dianggab sebagai pejabat penghianat.

Pengamat politik Ujang Komarudin berpendapat hubungan yang dianggap benar-benar berakhir dan tak akan ada pintu lagi yang terbuka bagi orang yang telah menyakiti hatinya.

“Contohnya, hubungan antara Megawati dan Soesilo Bambang Yudhoyoni (SBY) yang tidak membaik hingga saat ini,”kata Ujang. Kamis, (11/4/2024)

Menurutnya, Megawati kelihatannya terluka, tersayat oleh Jokowi karena tidak mendukung PDIP, tidak mendukung Ganjar-Mahfud MD yang diusung Megawati.

“Kita tahu hubungan Megawati dan SBY yang meruncing pada 2004, kita tahu juga pada 2029 hubungan itu tidak pernah bagus. Tidak pernah terajut kembali, tidak pernah baik,”tegasnya.

“Kita melihat saat ini, dinamika hubungan itu sudah meruncing dan cerai, sudah putus. Jadi agak sulit untuk disatukan kembali,”tambah Ujang

Ujang berasumsi hubungan yang sudah cerai antara Megawati dan Jokowi tidak akan pernah rujuk kembali, persis hubungan SBY dan Megawati.

Apalagi, Sekjend PDIP Hasto Kristiyanto sebelumnya mengeluarkan pernyataan secara tersirat bahwa Jokowi sudah dianggap sebagai bukan bagian dari kerabat Megawati lagi.

“Maka, jelas Megawati dan Jokowi tidak akan pernah bersatu kembali,”ujarnya.

“Dalam konteks saat ini hubungan Jokowi dan Megawai yang belum ketemu, belum silaturahmi, ini betul tanda hubungan itu sudah akut, sudah antiklimaks, hubungan itu sudah tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata lagi bahwa hubungannya memang sudah berakhir antara Megawati dan Jokowi,”tambahnya.

Gesture Jokowi di Tengah Isu Retak dengan PDIP, Begini Analisa Pakar Mikro Ekspresi

BERITA TERKINI