KUTAI BARAT – IndonesiaPos
Kepala Adat Kabupaten Kutai Barat Propinsi Kalimantan Timur Manar Dimansyah SH, mengecam keras dan meminta pengemudi truk pengangkut batu bara supaya menyerahkan diri ke aparat Kepolisian,
Pernyataan itu ditegaskan ketika menghadiri pemakaman almarhum Rivaldo (19) warga Kinong Kampung Jengan Danum Kecamatan Damai Kabupaten Kutai Barat. Rabu.
Manar mengatakan, peristiwa ini membuat keluarga besar korban merasa terpukul. Sebab, Rivaldo yang belum lama ini dari Kabupaten Berau karena study disana. Korban datang mengunjungi orang tua dan keluarganya hanya mengantar nyawa ke Kutai Barat.
“Yang lebih tragis lagi kematian korban bukan karena sakit, tapi ditabrak lari oleh truk pengangkut batu bara yang tidak bertanggung jawab alias tabrak lari.”tegasnya.
Bahkan, korban dibiarkan ditengah jalan tidak ada yang menolong untuk membawa korban kerumah sakit.
“Beruntung ada sopir bus bernama Indra langsung mengangkatnya dan membawa kerumah sakit Harapan Insan Sendawar (HIS) Kutai Barat,”bebernya.
Menar mengungkapkan, peristiwa naas itu terjadi pada Rabu malam sekitar pukul 20.00 WITA. Saat itu korban menuju rumahnya. Namun, tiba-tiba berpapasan dengan truk pengangkut batu bara, sehingga tak bisa terhindarkan langsung terjadilah kecelakaan.
“Meski sempat dilarikan ke rumah sakit namun jiwanya tak tertolong, sedangkan pelaku melarikan diri,”ungkapnya.
Walaupun belum jelas pelakunya, Kepala adat besar kabupaten Kutai Barat, menduga supir truk batu bara alias truk koridor berada di balik peristiwa naas tersebut.
Karena itu, Manar meminta para pengusaha tambang koridor ikut bertanggungjawab dan membantu meringankan beban keluarga korban.
Sebab truk-truk bermuatan batu bara kini bebas menggunakan jalan umum di Kutai Barat.
”Kami mengimbau kepada pelaku pengusaha tambang koridor agar dapat menunjukkan kepeduliannya untuk membantu meringankan beban keluarga, baik beban materi maupun beban psikologis keluarga,”ucap Manar saat melayat ke rumah duka almarhum Rivaldo.
Manar meminta segera menyerahkan diri. jika pelaku dan pengusaha koridor tidak bertanggungjawab maka lembaga adat dan masyarakat akan menutup akses jalan umum bagi truk koridor di Kutai Barat.
”Apabila dalam waktu yang telah ditentukan pihak pelaku tidak mentaati maka, masyarakat adat akan menghentikan seluruh aktivitas hauling batu bara koridor yang melintas di jalan umum secara permanen,”tegas Manar di hadapan keluarga korban.
Sementara itu Kasat Lantas Polres Kutai Barat AKP Budi Witikno mengaku pihaknya akan terus melakukan penyelidikan untuk mencari pelaku dugaan tabrak lari tersebut.
“Saat kami masih melakukan penyelidikan, kami meminta pelaku untuk segera menyerahkan diri”katanya. (daniel)
Seorang Mahasiswi Asal Sampang Jadi Korban Tabrak Lari Tewas di TKP