SUMENEP – IndonesiaPos
Kasus terkait lingkungan hidup di Desa Pragaan Laok Kecamatan Pragaan kabupaten Sumenep Madura, Jawa Timur, pohon Magrub di babat habis.
Hingga saat ini tak kunjung selesai membuat Gerakan Pemuda Nusantara Jawa Timur, (GPN Jatim) melakukan demo di depan kantor Bupati Sumenep. Pada Senin (13/5/2024)
Kordinator GPN Jatim, Moh Choirul Anam mengatakan, penebangan mangrove secara brutal di Desa Pragaan Laok kecamatan Pragaan adalah salah satu kejahatan terhadap lingkungan hidup dan manusia yang ada di sekitar lokasi tersebut,
“Mangrove sebagai pagar alam untuk menjaga garis bibir pantai akan terjadi abrasi yang digunduli, padahal butuh waktu kurang lebih 12 tahun, mangrove itu untuk tumbuh besar sehingga menjadi perisai bagi ancaman tenggelamnya daratan,”kata Aktivis Choirul Anam.
Tuntunan para aktivis lingkungan hidup salah satunya meminta Bupati Sumenep harus turun gunung untuk mengatasi kejahatan ekologis yang terjadi di Kedaton sumenep,
Choirul Anam menilai, Mangrove yang babat habis di Desa Pragaan Laok, bertujuan alih fungsi lahan menjadi tamak garam, ini sangat mengerikan keadaan regulasi di pemerintah kabupaten Sumenep.
“Pohon Mangrove yang bertahun tahun hidup di bibir pantai, cuma di rusak hanya untuk kebutuhan satu hari saja dengan menggunakan alat berat dua bego, ini sangat kejam pada ekologis,”ujarnya
Choirul Anam manambahkan, kejahatan ekologis terjadi di Desa Pragaan Laok kecamatan Pragaan itu. Sementara pihak pemerintah kabupaten sumenep yang di wakili i kepala Dinas Lingkungan Gidup Arif Susanto, mengaku, kalau kerusakan Mangrove itu bukan tanggung jawab kabupaten Sumenep.
“Saya ulangi lagi kepada masyarakat Sumenep, Kerusakan pohon magrevo yang ada di wilayah Sumenep, bukan tanggung jawab kabupaten Sumenep,”tegas Korlap aksi itu.
Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Arif Susanto, sat menemui massa aksi di depan kantor Bupati Sumenep, menjelaskan secara singkat, pihaknya sudah turun ke lokasi untuk mengecek pohon mangrove yang sudah rusak,
“Kemudian, kami sudah menyampaikan secara kedinasan Ke Dinas Perikanan Provinsi Jawa Timur, kalau pohon mangrove yang ada di wilayah Sumenep sudah habis,”imbuhnya. (amin)