<

Ketua DPD-RI Pastikan, Penyerangan Terhadap Wiranto Bukan Setingan

JAKARTA, IndonesiaPos.co.id

Banyaknya tudingan penyerangan terhadap Menko Polhukam Wiranto yang dianggap setingan atau rekayasa. Membuat banyak politisi senayan angkat biacara. Salah satunya Ketua Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI), La Nyalla Mattalitti.

Ia memastikan penyerangan terhadap Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam), Wiranto bukanlah rekayasa atau settingan. Sebab menurut dia, pejabat tinggi sekaliber Menkopolhukam tak akan mungkin sukarela mau ditikam senjata tajam hanya untuk mengalihkan isu tertentu sebagaimana yang dituduhkan sebagian pihak, utamanya di media sosial.

“Ada yang bilang kejadian ini settingan, saya yakin betul ini bukan settingan. Mana mungkin mau di settingan untuk ditikam, apalagi beliau ini kan penjabat tinggi,” tegas La Nyalla usai menjenguk Wiranto di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Subroto, Jakarta Pusat, Sabtu (12/10/2019).

Lanyalla menegaskan, Wiranto juga mantan Panglima ABRI, maka sangat tidak akan mungkin mau ditikam senjata tajam begitu saja. Apalagi akibat dari penikaman itu, usus Wiranto sepanjang 47 sentimeter harus dipotong dan dibuang, kemudian usus yang tersisa pun disambung lagi. “Jadi masa settingan, mau korbankan diri kita,” tegasnya.

Saat ini Wiranto masih dirawat secara intensif di RSPAD Gatot Subroto Jakarta, akibat diserang dengan menggunakan senjata tajam oleh orang yang diduga aliran sesat. Ia mengalami luka tusukan di bagian perut.

Selain melukai Wiranto di bagian perut, salah seorang pelaku juga berhasil melukai tiga orang lainnya. Mereka adalah ajudan Wiranto, Kapolsek Menes Pandeglang Kompol Daryanto, dan seorang pegawai Universitas Mathla’ul Anwar.

Pihak kepolisian pun langsung mengamankan dua orang yang diduga pelaku bagian dari kelompok teroris Jamaah Ansharut Daulah (JAD) yang beberapa waktu lalu ditangkap di kawasan Bekasi, Jawa Barat. Terduga pelaku merupakan pasangan suami istri. Mereka diduga telah terpapar faham ISIS.

BERITA TERKINI