<

Peringati Sumpah Pemuda, Mahasiswa IAIN Madura Gelar Orasi, Rektor Berpuisi Indonesia Sajadah

PAMEKASAN, IndonesiaPos.co.id

Puluhan mahasiswa yang mengatasnamakan Front Mahasiswa Peduli Kampus (FMPK) menggelar aksi dalam rangka memperingati Hari Sumpah Pemuda di depan Kantor Rektor IAIN Madura Jalan Raya Panglegur KM.

Sejumlah mahasiswa tersebut bergerak dari depan pintu masuk kampus menuju depan Kantor Rektor IAIN Madura. Mereka bergantian berorasi menyampaikan pendapatnya tentang perjuangan pemuda.

Aksi solidaritas mereka lakukan untuk memberikan semangat kepemudaan dan menyampaikan aspirasinya dalam rangka memperingati Hari Sumpah Pemuda.

Korlap Aksi Syaiful mengatakan,  sebagai organisasi mahasiswa dan pemuda yang akan menjadi penerus bangsa perlu mendapatkan perhatian lebih dari pihak pemerintah.

“Mahasiswa dan pemuda adalah generasi penerus bangsa, sehingga kami berharap kepada pemerintah agar memberikan ruang dan kepedulian terhadap pemuda karena pemudahlah yang akan melanjutkan tongkat estafet pemerintahan yang akan datang,” katanya.

Mahasiswa kelahiran Sumenep itu menyampaikan beberapa harapan besar kepada Rektor IAIN Madura.

“Kami berharap agar pihak kampus terutama Rektor untuk segera menyelesaikan persoalan yang ada di Negara Kesatuan Republik Indonesia ini, merekonstruksi nilai-nilai kepemudaan di era milineal ini yang cendrung mengikuti budaya luar,” kata Syaiful dalam orasinya

Sementara itu, Mohammad Qosim Rektor IAIN Madura, mengatakan, Bahwa dirinya sangat mengapresiasi mahasiswa yang melakukan aksi, dengan semangat jiwa yang menggelora sebagai pemuda, yang selalu menuntut perubahan, yang kelak para pemuda menjadi harapan bangsa untuk pemimpin negeri ini.

Di luar dugaan, sang Rektor membacakan puisi D. Zawawi imron Tentang Indonesia Sajadah “Sebelum kita lahir ke dunia ini. Rahmat Allah telah menjelma air susu di dada ibu. Lalu kita diturunkan Pada sebidang tanah air Yang membentang dari Aceh sampai Papua. Itulah Indonesia Yang gunungnya biru berselendang awan. Ada hamparan padi menguning keemasan Serta pohon kelapa yang melambai di tepi pantai
Indahnya tanah air kita. Sepotong surga yang diturunkan Allah di bumi

Kita minum air Indonesia menjadi darah kita. Kita makan buah-buahan dan beras Indonesia menjadi daging kita.  Kita menghirup udara Indonesia menjadi napas kita. Satu saat nanti kalau kita mati. Kita akan tidur pulas dalam pelukan bumi Indonesia. Daging kita yang hancur Akan menyatu dengan harumnya bumi Indonesia.

Tanah air yang indah Harus diurus dengan hati yang indah. Hati yang taqarrub kepada Allah. Kalau Indonesia ingin tetap indah, Harus diurus dengan akhlak yang indah. Tanah air adalah ibunda kita.
Siapa mencintainya, Harus menanaminya dengan benih-benih kebaikan dan kemajuan.

Agar Indah yang indah semakin damai dan indah. Tanah air adalah sajadah. Siapa mencintainya
Jangan mencipratinya dengan darah. Jangan mengisinya dengan fitnah, maksiat, dan permusuhan.

Tanah air Indonesia Adalah sajadah. Sampai kita bersujud kepada Allah,” Ungkap Rektor IAIN Madura mengakhiri puisinya.(hn/ayu).

BERITA TERKINI