<

Madruki Tebas Marbani Pakai Clurit Saat Sedang Tidur Hingga Tangan Kirinya Putus

SUMENEP, IndonesiaPos.co.id

Peristiwa penganiayaan yang kerap kali terjadi akibat praduga, kesal maupun kecemburuan. Kali ini  penganiyaan yang menimpa warga Dusun Asem, Desa Banra’as Kepulauan Giliyang, Kecamatan Dungkek Sumenep yang dilakukan oleh tetangganya sendiri, Minggu (03/11/2019).

Madruki (50) tega dan sadis menganiaya korban yang bernama Marbani (60) yang   tetangganya sendiri hingga tangan kirinya putus.

Kasubag Humas Polres Sumenep AKP Widiarti mengungkapkan, peristiwa penganiayaan yang terjadi pada hari Sabtu (02/11/2010) malam dirumah Darso (45).

Menurutnya, sekitar pukul 19.09 WIB korban pergi ke rumah Darso yang berada disebelah Utara rumah korban. Kedatangan korban saat itu untuk menyaksikan acara Televisi (TV). Ketika acara TV berjeda pariwara (iklan), korban tidur. Kemudian disaat korban tidur terjadilah penganiayaan berupa pembacokan.

“Kejadiannya sekitar pukul 20.40 WIB saat itu korban sedang tidur, pelaku (Marduki) mendatanginya dengan membawa senjata tajam berupa sebilah celurit. Senjata tajam (Sajam) Clurit yang dipegang dengan tangan  kanan yang kemudian tanpa babibu pelaku langsung  membacok korban,”jelasnya.

Menurut Widi, pembacokan yang dilakukan pelaku ber ulang ulang kali ketubuh korban yang sedang tidur. sementara Darso, Tabe (40) dan Yuli (25) yang menyaksikkan perbuatan pelaku dan tidak sempat melerainya. Dengan beringas dan sadis pelaku melakukan penganiayaan hingga membuat korba terluka parah dan tangan kirinya putus.

“Akibat sabetan clurit yang berulang ulangi ke lengan kiri korban hinggs putus. Sementara luka lainnya pada daun telinga kiri mengalami luka robek dan kepala bagian atas mengalami luka robek, saat ini korban dalam perawatan di rumah sakit”urai Widiarti.

Peristiwa penganiayaan yang menimpa Marbani pihak kepolisian belum bisa memastikan motif dari penganiayaan yang dilakukan Marduki. Selain itu belum diketahui dengan jelas korban dan pelaku terjalin hubungan keluarga ataupun tidak.

“Kami masih belum mengetahui motif  penganiayaan tersebut, Kepolisian resort Sumenep masih mendalami  motif dibalik penganiayaan itu dan pelaku masih dalam pengejaran,”pungkasnya.(dyh/rid)

BERITA TERKINI