BANYUWANGI, IndonesiaPos.co.id
Taman wisata alam (TWA) Kawah Ijen Jawa Timur kembali dibuka untuk umum mulai (7/11/2019).
Sebelumnya kawasan Ijen ditutup oleh pemerintah, akibat kebakaran hutan beberapa waktu lalu. Dengan pembukaan ini, aktivitas kepariwisataan dan penambangan belerang kembali berlangsung.
Dibukanya Kawah Ijen berdasarkan surat edaran (SE) dari Direktorat Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem BBKSDA Jawa Timur, bernomor SE.1397/K2/BIDTEK.1/KSA/11/2019, tentang Pembukaan Kawasan Taman Wisata Alam (TWA) Kawah Ijen.
Kabar gembira ini membuat para pelaku usaha traveling merasa lega, pasalnya saat penutupan Kawah Ijen, banyak pengunjung yang kecewa lantaran tidak dapat mengunjungi wisata yang terkenal dengan keindahan blue fire-nya. Kondisi ini berdampak pada jumlah pendapatan tour wisata yang selama ini mereka tekuni.
Seperti yang di sampaikan pemilik usaha touring SOEWADY tour, Indri Mei Astutik. “Alhamdulillah Ijen di buka kembali, tentunya senang sekali, semua ini yang kami harapkan mas,” kata Indri kepada Indonesia Pos, Jum’at (8/11/2019).
Indri menuturkan selama penutupan TWA Kawah Ijen, ia mencoba mempromosikan destinasi lain di Banyuwangi, meskipun banyak konsumen mengeluhkan kekecewaanya karena tidak dapat menikmati keindahan Kawah Ijen.
“Konsumen banyak yang kecewa mas, saya tawarkan ke dinasty lain meraka menolak, yang populer kan wisata ijen,”tutur Indri
Selama penutupan Kawah Ijen, Indri mengaku mengalami penurunan jumlah tamu yang menggunakan jasanya hingga 45 persen, padahal sebelum penutupan per bulannya bisa 8 sampai 20 kali trip.
Sementara itu, Kepala BKSDA Jatim, Nandang Prihadi, menjelaskan jalur pendakian kawah ijen telah dinyatakan aman pasca terjadinya kebakaran pada Sabtu petang (19/10/2019). Hal ini sesuai hasil pengecekan lapangan oleh Satgas Tanggap Darurat Kebakaran Hutan & Lahan Banyuwangi bersama tim BBKSDA.
Terkait dibukanya kembali Kawah Ijen, Nandang meminta agar para pengunjung mematuhi semua ketentuan yang telah ditetapkan. Wisatawan tidak boleh turun mendekati kawah. Pengunjung hanya boleh mendekat sampai radius 1 km dari kawah.
“Ketentuan ini sesuai dengan rekomendasi dari Pusat Vulkanologi dan Mitogasi Bencana Geologi (PVMBG). Ini untuk menjaga keselamatan dan keamanan pengunjung, dan tidak membuang sembarangan putung rokok apa lagi yang keadaan masih menyala ” kata Nandang. (Ari Bp)