JAKARTA, IndonesiaPos.co.id
Istana kembali buka suara terkait wacana perpanjangan masa jabatan Presiden menjadi tiga periode. Hel tersebut ditegaskan oleh Kepala Staf kepresidenan Moeldoko membantah kabar atau wacana tersebut muncul dari kalangan dalam Istana.
“Kita melihat dulu sumber wacananya dari mana. Kalau itu dari publik, ya biar saja berkembang, karena Istana tidak pernah menginisiasi wacana itu. Anggaplah itu wacana akademik yang berkembang,”kata Moeldoko, Selasa (26/11/2019).
Menurutnya, sebuah negara yang berdemokrasi pasti diskursus tentang hal-hal yang perlu dipublikasikan, atau dikonsumsi publik.
“Menurut saya sih ya berjalan. Karena sama sekali tidak ada inisiasi dari istana tentang wacana itu,”jelas Moeldoko ketika ditemui di kantornya.
Moeldoko pun tidak ingin mengomentari lebih jauh mengenai wacana tersebut, terlebih berkaitan langsung dengan Joko Widodo yang notabene Presiden RI saat ini.
“Saya tidak mau mengomentari hak subjektif seseorang, yang dilihat substansi dari wacana itu. Nantinya gimana dikaitkan dengan konstitusi yang ada dan bagaimana pengaruhnya terhadap hal-hal lain,” tambah mantan Panglima TNI itu.
Dari mana pun asal muasal wacana masa jabatan Presiden tiga periode, Moeldoko berujar bahwa pemerintah tidak pernah menginisasinya.
“Bisa dari siapa saja, yang jelas pemerintah tidak menginisiasi untuk itu,”pungkas Moeldoko. (rri*)