<

Erick Tohir Copot 2 Komisaris dan 1 Direksi Karena Korupsi 300 Miliar di BTN

JAKARTA, IndonesiaPos

Kejaksaan Agung saat ini tengah membidik sejumlah pejabat PT Bank Tabungan Negara atau BTN yang diduga terlibat korupsi.

Belasan orang sudah diperiksa baik dari pejabat BTN maupun pihak swasta. Status penyelidikan juga kini telah dinaikkan ke tingkat penyidikan untuk menetapkan tersangka.

Diduga terjadi banyak pelanggaran dimana penggunaan uang kredit tidak sesuai dengan permohonan.

“Sudah sepakat kita dan memang berdasarkan alat bukti yang cukup untuk kasus BTN, dalam ekpose terakhir memang perkara itu kita naikkan ke penyidikan,”kata Jaksa Agung Muda Pidana Khusus (Jampidsus) Adi Togarisman.

Menurutnya, ada orang mengajukan kredit tapi tidak sesuai dengan peruntukannya. Sementara permohonan kreditnya tidak sesua dengan yang dimohon, dan akhirnya tidak terbayar.

“Memang ada kasus tambahan ketidak dia tidak bayar dan seolah-olah dijual ke pihak lain,”ujarnya

Akibat kejadian tersebut Menteri BUMN Erick Tohir langsung tancap gas, dan mencopot tiga orang petinggi BTN, diantaranya, 2 orang Komisaris, dan 1 Direksi.

Para petinggi BTN tersebut terkait kasus korupsi senilai Rp 300 miliar sehingga membuat Menteri BUMN merampingkan jajaran komisaris dan direksi perusahaan tersebut. “Kami telah mencopot 2 komisaris dan 1 Direksi BTN,”kata Erick Tohir.

Terkait pembaruan ini Erick meminta waktu penyesuaian bagi para jajaran direksi baru untuk mengulas dan mempelajari kembali langkah untuk menyehatkan kembali BTN.

“Sudah adah Komisaris dan Direksi baru, saya rasa jumlah komisarisnya juga baik dan dikurangi Komisarisnya, yang tadinya 8 menjadi enam, jumlah Direksi yang tadinya 9 menjadi 8. Berarti ada penghematan,”kata Erick.

Namun, Erick meminta agar memberikan waktu kepada Komisaris dan Direksi untuk mereview kinerja yang ada di BTN. Apalagi pihaknya mendapat dukungan dari Komisi 6 DPR-RI.Kalau nanti ada yang terlibat kasus hukum, maka harus diproses hingga tuntas. Dimana BUMN ini harus berjalan secara profesional, dan transparan.

“Apalagi kita sudah mengetahui dan mendengar pernyataan Bapak Presiden, yang harus membersihkan BUMN dari orang-orang yang korup, dan ketika BUMN banyak mengawasi, tentu saya sangat senang sekali,”imbuhnya.

BERITA TERKINI