JAKARTA, IndonesiaPos
Menteri Agama Fachrul Razi menolak wacana pemulangan WNI eks ISIS kembali ke Indonesia. Namun keputusan akhir soal keputusan ini menurutnya ada di tangan Presiden Joko Widodo.
Menteri Agama Fahrul Razi mengatakan ada banyak cerita yang menunjukkan kekejaman soal anggota ISIS, sehingga menurutnya WNI yang tergabung dalam ISIS tidak layak untuk dipulangkan kembali.
Namun menurutnya keputusan pemulangan WNI eks ISIS bergantung pada keputusan Presiden Joko Widodo. Sebelumnya, Menteri Agama Fachrul Razi sempat menjadi sorotan akibat lontarannya tentang wacana pemulangan 600 WNI mantan anggota ISIS.
“Tapi pada dasarnya mereka menunjukkan bagaimana ganasnya mereka, kalau tahu seperti itu mereka tak berprikemanusiaan, sadis dan kejam masak kita mau terima,”kata Fachrur Razi.
Menurutnya, anggota ISIS itu sangat sadis, dan membawa-bawa agama, mana mau di dibawa pulang ke Indonesia. Tapi nanti tergantung keputusan Presiden.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo menegaskan jika pemerintah belum mengambil keputusan terkait pemulangan WNI mantan ISIS dari Suriah ke Indonesia. Pemerintah masih mengumpulkan data dan informasi dan akan diputuskan dalam rapat terbatas.
“Sampai saat ini masih dalam proses pembahasan, dan nanti kita akan putuskan kalau sudah dirataskan, semuanya masih dalam proses. Ya kalau bertanya kepada saya, ini belum ratas ya, saya bilang tidak,”kata Presiden Jokowi kepada sejumlah wartawan.
Sementara, Menko Polhukam Mahfud Md menyatakan ada hal yang perlu diantisipasi terkait kemungkinan penyebaran terorisme dari mantan ISIS di Suriah.
“Saat ini pemerintah belum memutuskan dipulangkan apa tidak WNI mantan ISIS itu, semuanya tergantung keputusan Presiden,”ucap Mahfud MD.
Dilain pihak, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meminta pemerintah pusat untuk berhati-hati dalam memutuskan pemulangan WNI eks ISIS. Ganjar sendiri menilai WNI eks ISIS tidak layak dipulangkan kembali ke Indonesia karena telah merobek paspor dan menolak mengakui Indonesia.
“Dia menceritakan bagaimana bahayanya itu, jadi itu tidak mudah, apakah mereka jujur atau menipu, dia mau pulang kemana itu urusan dia, karena mereka jelas-jelas sudah tidak mengakui NKRI, sehingga dia memilih bergabung dengan ISIS,”ujar Ganjar Pranowo.