BONDOWOSO – IndonesiaPos
Komisi II DPRD Bondowoso mendadak meninjau SPBE di jalan Mastrip Kauman Grujugan. Setelah mendengar adanya kelangkaan gas elpiji 3 kg di masyarakat.
Ketua Komisi II DPRD Bondowoso Andi Hermanto, mengatakan, tujuan inspeksi mendadak ini ingin memastikan stok gas elpiji 3 kg yang heboh di masyarakat.
“Setelah kita melakukan pengecekan dan berdiskusi dengan pemilik SPBE, ternyata 9aman dan mampu memenuhi kebutuhan masyarakat,”kata Andi Hermanto.
Meski demikian, Andi berharap agar distribusi ke pengecer terus dilakukan dan jangan sampai terlambat. Sehingga tidak ada tuduhan bahwa gas elpiji itu langka.
“Ya harus tepat waktu, biar tidak membuat heboh di masyarakat,”ujarnya.
Sebelumnya, di sejumlah pengecer gas elpiji sering mengalami keterlambatan pengiriman, sehingga masyarakat menduga gas elpiji 3 kg mengalami kelangkaan.
Namun, masyarakat sempat dibuat kaget, karena seharusnya berat isi gas elpiji itu mencapai total 8 kg.
“Ternyata hanya berat 7,7 kg. Artinya ada pengurangan 3 ons dari isi gas tersebut,”kata Holib, warga Desa Jebung Lor Tlogosari ini.
Menurutnya, jumlah berat keseluruhan sebanyak 8 kg, dengan rincian 5 kg berat tabung dan 3 kg berat gas.
“Tapi setelah saya melakukan timbang ulang ternyata tidak sampai segitu. Nah, berarti berat isi gas elpiji itu hanya 2,7 kg, tidak sampai 3 kg. Artinya, gas itu diduga dikurangi sehingga merugikan masyarakat,”terangnya.
Holib menambahkan, jika pihak SPBE tiap hari mengisi 2000 tabung gas, di kali 3 ons = 600 kg. “Berarti yang hilang ada 600 kg, kami minta kepada SPBE jangan dikurangi, kasihan masyarakt,”imbuh warga Dusun Tlagaran ini.