<

Kejari Bondowoso Periksa Suami Istri Terkait Dugaan Korupsi Proyek DAK 2019

BONDOWOSO-IndonesiaPos

Kejaksaan Negeri Bondowoso akhirnya memanggil warga Desa Curapoh Kecamatan Curahdami berinisial AMD bersama istrinya. Keduanya diminta keterangan terkait dugaan korupsi proyek pembangunan saluran air bawah tanah tahun anggaran 2019. Kamis, (12/3/2020).

Suami istri ini memenuhi panggilan Kajari setelah sebelumnya tidak melengkapi dokumen yang dibutuhkan. Surat yang dilayangkan kepada keduanya dengan nomor B:310/M.B.17/Dek 3/03/2020, terkait keterlibatannya tentang proyek dari dana alokasi khusus (DAK) di Kecamatan Curahdami dan Binakal.

Dugaan korupsi tersebut terungkap setelah anggota Komisi II DPRD Bondowoso melakukan inspeksi mendadak (Sidak) di sejumlah lokasi proyek. Saat itu Komisi II menemukan proyek yang bermasalah. Pasalnya program tersebut sudah melampaui tahun anggaran.

Ketua Komisi II DPRD Bondowoso, Andi Hermanto mendukung Kejaksaan Negeri Bondowoso dalam mengungkap kasus proyek iragasi saluran bawah tanah ini.

“Saya sangat mendukung Kejari Bondowoso untuk menuntaskan kasus ini,”Kata Andi Hermanto.

Andi juga meminta pihak Kejaksaan agar memanggil pihak-pihak yang terkait dengan persoalan itu, sehingga masyarakat mengetahui siapa saja yang bermain dibalik proyek untuk masyarakat tersebut.

Namun, politisi PDI Perjuangan ini meyakini pihak Kejaksaan dapat menuntaskan kasus ini. Apalagi masyarakat Bondowoso banyak yang mengawal dan menunggu pihak-pihak yang terlibat terungkap.

“Kita tunggu saja pihak Kejaksaan bekerja, mudah-mudahan dalam waktu dekat ini Kejaksaan segera memaikkan kasus yang merugaikan negara ini ke tingkat penyidikan,”imbuhnya.

Sementara itu, Ketua LSM Lembaga Indpenden Barisan Anti Korupsi (Libas) Bondowoso, Ahmad Fauzan Abdi menyambut baik langkah dan upaya Kejaksaan yang sudah memanggil para pihak yang terkait. Karena dari beberapa temuan DPRD itu sudah cukup untuk mengungkap kasus sumur bor ini.

“Saya menduga banyak yang terlibat dalam kasus ini. Apalagi ada dugaan seorang politisi  dari salah partai besar di Bondowoso juga ikut bermain dengan program tersebut,”ujar Fauzan.(sus)

 

 

BERITA TERKINI