<

Aktifis GMNI Sumenep Tuntut Polisi Usut Oknum Pengoplos Raskin

SUMENEP-IndonesiaPos

Puluhan aktivis Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Sumenep, gelar aksi demonstrasi ke Polres Sumenep. Mereka menuntut Polres Sumenep Sebagai penegak hukum agar supaya mengusut tuntas oknum pengoplos beras Sembako. Jum’at, (13/03/20)

Pada 27 februari bulan lalu, Polisi Resort (Polres) Sumenenp melakukan Operasi Tangkap Tangan (OTT) pada UD Yudha Tama ART sebagai perusahaan yang mengoplos beras BPNT yang akan dikirim ke Agen/E-Warung di Kecamatan Giligenting sebanyak 10 ton.

Dalam orasinya massa aksi meminta polres untuk mempertegas dan mempercepat proses penyelidikan dan penyidikan dalam kasus tersebut.

“Polres sebagai bagian dari pada Trias Politika harus yang melayani masyarakat dan mengusut tuntas oknum yang terlibat dalam kasus OTT olpos beras sembako karena ditakutkan kasus itu berlajut dan terjadi di daerah lain,”tegas orator aksi.

Setelah lama berorasi dan menyanyikan yel-yel kerakyatan, mereka akhirnya bertemu dengan Waka Polres Sumenep, Kompol Andi Febrianto Ali, S.E dan membancakan tuntutan.

“Agar tidak terjadi penindasan manusia antar manusia, penindasan bangsa antar bangsa,”katanya.

Maka dari itu DPC GMNI Sumenep menuntut:

Usut tuntas oknum pengoplos beras yang terjalin kerjasama dengan agen atau e-warung  pada program sembako atau BPNT.

Kami menuntut polres sumenep untuk lebih giat dalam dan tidak terkesan lamban dalam menangani kasus oplos beras BPNT yang dilakukan oknum yang merugikan rakyat.

Polres Sumenep harus mempercepat penyelidikan dan penyidikan pada oknum-oknum yang diduga terlibat, guna menjawab pentanyaan publik.

Kapolres harus berkomitmen pada publik untuk menangani segala macam kasus hukum agar tidak terjadi eksploitasi yang meluas.

Tuntutan tersebut akhirnya ditanggapi oleh Kompol Andi Febrianto Ali, S.E selaku Wakil Kepala Polisi Resort Sumenep  dan mengatakan semakin giat dalam mengusut tuntas kasus ini.

“Kami ucapkan banyak terimakasih karena ini adalah bentuk dukungan kepada polres, akan tetapi ini adalah kasus pidana khusus yang memerlukan proses tidak mudah, polres tidak akan main-main dan tetap berkomitmen untuk mengusut tuntas, dan kami akan melibatkan teman-teman GMNI dalam penetapan tersangka.”terangnya.

Setelah mendengar jawaban bahwa pores tetap berkomitmen guna meningkat kepercayaan pada masyaraka akhir massa aksi membubarkan diri dengan tertib.

BERITA TERKINI