KEDIRI, IndonesiaPos
Ketua Umum (Ketum) Satu Hati, Mas Yanto menyayangkan dan menyesali bakal calon (Balon) Bupati Kediri yang masih melakukan sosialisasi dengan memasang baleho ditengah situasi meluasnya wabah virus corona yang semakin tak terbendung.
“Mestinya balon itu lebih mengutamakan keselamatan, kesehatan, dan memberikan perlindungan kepada masyarakat, dan itu merupakan prinsip yang harus diutamakan,”kata Mas Yanto. Kepada IndonesiaPos, Sabtu, (28/3/2020)
Terkait pelaksanaan pemilihan kepala daerah (Pilkada) Serentak tahun 2020 di tengah ancaman Corona atau Covid-19. Idealnya pemerintah membatalkan agenda pilkada. Dia juga mendesak KPU dan Pemerintah untuk menghentikan pemasangan baleho disaat bangsa sedang berduka.
“Pilkada memang yang juga penting dan sudah lama dipersiapkan. Namun, kita harus menempatkan kepentingan rakyat di atas semuanya,” kata Mas Yanto.
Menurutnya, jika Pilkada Serentak 2020 masih tetap dilaksanakan akan mempersulit upaya mengendalikan situasi menghadapi pandemi virus Corona, maka penundaan perlu dipertimbangkan.
“KPU dan Pemerintah untuk menunda seluruh tahapan, termasuk pelaksanaan pencoblosan di tanggal 23 September mendatang,”tegas dia.
Dia juga mendesak pemerintah, DPR, dan KPU untuk menyusun penundaan Pilkada dengan menerbitkan Perppu, karena kondisinya sangat tidak memungkinkan untuk melaksanakan Pilkada Serentak tahun 2020.