JEMBER, IndonesiaPos
Atap teras pendopo Bupati Jember ambruk. Senin, (13/4/2020). sekitar pukul 15.15 sore. “Tadi pas lewat kaget atap pendopo ambruk,”ujar saksi mata Syukron yang kebetulan melintas di barat pendopo usai dari Stasiun Jember.
Kardi, penjual bakso keliling juga sempat melihat puing-puing sisa reruntuhan yang berserakan. “Kok bisa rumah dinas Bupati ambruk?,”ucapnya heran.
Sementara itu, seorang petugas satpol PP yang berjaga di pos jaga juga kaget. “Tiba-tiba ambruk, gak tahu persisnya bagaimana,” ujar dia tanpa bersedia disebut namanya.
Peristiwa ambruknya atap Pendopo Bupati ini untuk yang ke sekian kalinya. Yang masih segar dalam ingatan, adalah ambruknya Pendopo Kantor Kecamatan Jenggawah dan disusul dengan ambruknya atap SDN Keting 2.
Dan sebelumnya, atap teras pendopo Bupati, atap plafon depan Ruang Kantor Bupati dan atap garasi belakang rumah dinas Wakil Bupati.
Beberapa peristiwa atap ambruk yang terjadi beberapa tahun terakhir di Kabupaten Jember.
Selasa (3/12/2019),Atap Kecamatan Jenggawah roboh secara tiba-tiba menyebabkan satu orang terluka. Padahal, bangunan ini sudah pada tahap finishing. Sementara, pengerjaannya harus selesai pada 21 November 2019 berdasarkan papan informasi proyek. Rehabilitasi total bangunan itu dimulai sejak 24 Juli 2019 lalu, dikerjakan oleh PT Andaya Breka Kontruksi. Anggarannya mencapai sekitar Rp 2 miliar.
Sabtu (14/12/2019), Atap galvalum bangunan ruang kelas 5 SD Negeri Keting 2 di Kecamatan Jombang, Kabupaten Jember, ambruk. Padahal ruang kelas itu baru saja direnovasi total. Bangunan itu ambruk sekitar pukul 07.15 WIB. Situasi waktu itu tak ada angin dan hujan. Ada dua banguan ruang kelas yang dibangun dengan dana Rp 296 juta dari APBD Jember 2019.
Sebelumnya di awal-awal pemerintahan Bupati Faida, peristiwa ambruknya atap seperti ini juga sudah pernah terjadi.
Dikutip dari pojokpitu.com Rabu, 27 Juli 2016, peristiwa itu terjadi yang diduga konstruksi bangunan rapuh, atap bangunan pendopo Bupati Jember ambruk. Terkait peristiwa tersebut Bupati Faidah geram, lantaran instruksi renovasi bangunan yang butuh perbaikan tidak digubris bawahannya, padahal kondisinya cukup memprihatinkan dan mengancam keselamatan jiwa.
Atap bangunan ruang keluarga di pendopo Bupati Jember tiba-tiba ambruk, meski saat kejadian tidak terjadi hujan deras maupun angin kencang.Diduga kuat ambruknya atap ruangan keluarga, akibat konstruksi bangunan rapuh. Selain termakan usia, ambruknya atap bangunan ruang keluarga di pendopo Bupati Jember juga disebabkan kurangnya perawatan.
Terkait peristiwa ini, Bupati Jember Dokter Faidah mengaku geram, sebab sebelum peristiwa terjadi, dirinya menginstruksikan bawahannya segera merenovasi bangunan yang membutuhkan perbaikan, namun sayangnya instruksinya tidak digubris.
Merasa diri dan keluargannya terancam, Bupati Faidah langsung meminta Plt Sekretaris Kabupaten Jember, segera mengambil alih renovasi perbaikan rumah tinggalnya selama menjalankan tugas pemerintahan.
Dikutip dari JemberGo.id, Senin (16 April 2018), Atap garasi belakang rumah dinas Wakil Bupati Jember KH Abdul Muqiet Arif ambrol sekira sore menjelang petang pada Senin (16/4).
Berdasarkan penelusuran, atap yang ambrol itu dikarenakan kayu penyangga yang memang sudah keropos dan sudah 12 tahun terakhir ini belum pernah sama sekali dilakukan perbaikan atau renovasi baik berat maupun ringan. Meski dalam APBD tahun 2018 sudah dianggarkan renovasi untuk rumah dinas, namun nahasnya atap garasi belakang itu terburu ambrol duluan. Selain itu sebenarnya realisasi APBD 2018 tinggal selangkah saja karena menunggu hasil evaluasi Gubernur Jatim pekan ini.
Pihak Bagian Umum Pemkab Jember dalam plafon anggaram renovasi tahun ini juga menganggarkan senilai Rp 200 juta.
Tidak ada korban jiwa saat atap tersebut ambrol. Namun nampak sejumlah sepeda motor rusak berat tertimpa atap yang kayunya sudah lapuk tersebut. Mobil dinas maupun mobil pribadi Wabup KH Muqiet juga selamat tidak kena tertimpa karena tengah di luar garasi. Sementara saat atap ambrol, Wabup KH Muqiet tengah dinas di kantor, sedangkan istrinya yang saat di rumah dinas sempat shock akibat kejadian itu. Pasca kejadian itu, ketika APBD selesai disahkan Gubernur Jatim, maka renovasi rumah dinas akan segera dilaksanakan.
Dikutip dari berita RadarJember.id, Senin,16 April 2018, Pendapo Wahyawibawagraha. Senin (25/7/2016) yang lalu atap bagian belakangnya juga sempat ambrol.
Kabar rumah dinas pejabat penting ambrol bukan kali ini saja terjadi. Dulu, rumah dinas bupati atau Pendapa Wahya Wibawa Graha yang ditempati Bupati Faida juga ambrol. Bangunan yang ambrol itu adalah atap yang ada di dekat kolam renang.
Kebetulan, saat atap di pendopo itu ambrol harinya juga sama dengan kejadian yang menimpa rumah wabup Muqit Arief. Saat itu hari Senin (25/7/2016), tepatnya, setengah tahun Faida menjabat jadi Bupati Jember, rumah dinas yang ditempati ambruk.
Bupati Faida sempat syok saat atap bagian belakang Pendapa Wahyawibawagraha itu ambrol. Sebab, saat itu dia sedang ada di dekat lokasi bagian bangunan yang ambrol. Diduga, ambrolnya atap itu karena kayu yang mulai rapuh.
Bupat Faida sendiri sebenarnya tak neko-neko. Dia memilih tak menyoal meski ketika masuk pendapa Wahyawibawagraha kondisinya lumayan memprihatinkan. Beberapa bagian terlihat kurang terawat. Selain itu, banyak ruangan yang kosong melompong. Mebeler bahkan gordyn banyak yang tak ada. Faida pun tak merasa perlu segera melakukan pengadaan. Namun, lebih memilih dan memilah mebeler yang masih baik dan bisa diperbaiki untuk mengisi pendapa.
Dikutip dari FaktualNews.co, Jum’at (31/5/2019) ; Petugas jaga depan ruang kerja Bupati Jember, mendadak panik saat mengetahui atap plafon di dekatnya ambruk. Beruntung dalam kejadian tersebut tidak ada korban.
Diketahui atap plafon itupun ambruk sepanjang kurang lebih 4 meteran, dan material batu bata dan pasir berserakan di bawahnya.
“Kejadian sekitar jam 10 kurang 2 menit. Tiba-tiba ambruk dan suaranya seperti gedung runtuh gitu,” kata petugas Satpol PP Imam Budiono saat dikonfirmasi wartawan, Jum’at (31/5/2019). (Kus)