BONDOWOSO, IndonesiaPos
Terkait dugaan lemahnya penanganan kasus virus corono di Bondowoso, akhirnya DPRD membentuk panitia khusus (Pansus) Covid-19. ini dilakukan sebagai upaya perhatian wakil rakyat kepada masyarakat. Hal itu ditegaskan ketua Pansus Covid-19, Sinung Sudrajat. Senin, (11/5/2020).
“Pansus Covid-19 ini dibentuk, bukan karena ada persoalan dalam skema penanganan atau penggulangan covid-19, ini sebagai perhatian kita terhadap masyarakat dan pemerintah, dalam kerangka memperjelas dan mempertegas apa dan bagaimana pola penanganan pencegahan covid-19,”kata Politisi PDI Perjuangan ini.
Selain itu, termasuk dari segi anggaran. Sebab, pihaknya baru pertama kali bertemu dengan TIM anggaran yang didibahas adalah pondasinya. Disisi lain, kata Sinung, pemerintah harus segera menyelesaikan sanksi penundaan 35% dana alokasi umum (DAU). Karena, refocusing anggaran belum mencapai target 35% yang diminta oleh Pemerintah Pusat.
“Nah, setelah pembahasan anggaran ini selesai dan tuntas, kita akan lanjut sampai dengan finalisasinya adalah rencana recovery ekonomi. Namun, disisi lain, kenapa kita butuh percepatan-percepatan, karena kita secara maraton melakukan rapat itu walaupun malam hari, mengingat dan melihat fakta yang ada jumlah penderita positif covid-19 di Kabupaten Bondowoso lambat tapi pasti kecenderungannya adalah bertambah,”tegasnya.
Dengan demikian, Pemerintah wajib hadir untuk memberikan perhatian penuh kepada masyarakat terkait keselamatan dan kesehatan jiwanya. Sehingga dengan rapat maraton setiap malam ini untuk menghasilkan yang terbaik dan segera dimanfaatkan oleh masyarakat.
“Harapan kita semua, jumlah sebaran covid-19 yang hari ini sudah tiga cluster. Namun jumlah sebaran itu bisa dihambat. Semoga hanya cukup tiga cluster itu saja dan tidak perlu menambah yang lain di Bondowoso,”ungkapnya.
Kendati demikian, Sinung masih melihat banyaknya keramaian yang sekian hari selalu bertambah, sehingga untuk meminimalisir keramaian atau perkumpulan masa, maka tindakan pemerintah harus dibarengi dengan konsekwensi untuk menyiapkan sekema recovery ekonomi itu.
Namun, berbicara masalah dampak, sambung dia, semua lapisan masyarakat pasti terdampak, akan tetapi harus ada skala prioritas, dan nantinya anggaran itu sifatnya adalah berkwalitas bukan hanya besar dari segi kwantitas akan tetapi ketepatan sasaran itu sangat dibutuhkan.
“Setidaknya pemerintah menyiapkan sembako bagi masyarakat yang terdampak covid-19, khususnya masyarakat keluarga miskin dan sangat miskin, sehingga mereka bisa memenuhi kebutuhan hidupnya selama pandemi covid-19 ini,”urainya.
Sementara anggaran yang dipersiapkan untuk penanganan covid-19 di Bondowoso sebasar 46 miliar, tambahan dari cukai sebesar 7,2 miliar, dari DPRD hampir 12 miliar, kemudian dari anggaran Dinkes sendiri, anggaran onkol APBD, itu sudah jelas.
“Sedangkan yang lainnya masih dalam pembahasan. Nah, 35% yang diminta oleh pemerintah pusat itu nanti ada surplus, dari dana surplus itulah yang nanti akan digunakan sebagai recovery ekonomi,”pungasknya.