JAKARTA, IndonesiaPos
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menghadiri persidangan kasus korupsi di Pengadilan Distrik Yerusalem.
Benjanim Netanyahu menghadapi persidangan atas tuduhan kasus korupsi ini, yang didakwa melakukan penyuapan, penipuan, dan pelanggaran kepercayaan dalam tiga kasus terpisah.
Netanyahu dan tiga terdakwa lainnya telah membaca dan memahami isi dakwaan tersebut. Selain Netanyahu, terdakwa lainnya adalah, penerbit Yedioth Ahronoth, Arnon Mozes, dan mantan pemegang saham pengendali perusahaan telekomunikasi Bezeq, Shaul Elovitch, serta istrinya, Iris. Mereka semua menyangkal tuduhan jakasa terhadap mereka.
Sementara itu, Netanyahu memastikan, tidak akan menerima tawaran pembelaan dalam persidangan kasus korupsi. Ia berulang kali mengecam tuduhan kriminal terhadapnya sebagai kepalsuan.
Menurutnya, sistem peradian berusaha menggulingkannya karena alasan politik. Ditanya apakah dia akan menandatangani perjanjian pembelaan dengan salah satu dari tiga kasus yang menentangnya.
“Tidak, tidak mungkin,” jawabnya, mengutip Times of Israel, Senin (25/5/2020).
Ia meminta persidangan terhadapnya disiarkan secara langsung agar dapat diketahui publik.
“Saya tidak menyembunyikan apa pun, saya ingin semuanya terungkap,” tegasnya.
Sedangkan Jaksa Agung Avichai Mandelblit mengatakan, Israel adalah negara hukum, karenanya pengadilan adalan satu-satunya tempat untuk mendengarkan argumen sejumlah pihak yang berperkara, untuk menyajikan bukti penuntutan, dan secara hati-hati mengevaluasi argumen pembelaan.
“Di sana dan hanya di sana, putusan terdakwa akan ditentukan. Kami akan terus bekerja secara adil dan berdasarkan prinsip bahwa semua sama di bawah hukum, ini adalah kewajiban kita kepada warga Israel,” ujarnya.
(foto vivanews)