<

Tingkatkan Penjualan IHT, Diskoperindag Bondowoso Latih 30 Pengusaha Tembakau

BONDOWOSO, IndonesiaPos – Pemerintah Kabupaten Bondowoso melalui Dinas Koperasi,  Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) , mengajak sekitar 30 pengusaha Industri Hasil Tembakau (IHT)  untuk mengikuti pelatihan penerapan Good Manufacturing Practices (GMP), yang bertempat di Aula Diskoperindag Jalan Santawi nomer 6 Bondowoso. Para pengusaha diberi pelatihan tambahan untuk meningkatkan skill dalam Industri Hasil Tembakau (IHT).

Ada beberapa materi yang diberikan, seperti : 

  1.  penerapan Good Manufacturing Practice (GMP) di industri hasil tembakau lainnya (tembakau liquid) oleh PT Screaming Liquid Industri – Sidoarjo. 
  2. Kiat pemasaran hasil industri rokok di era disrupsi dan pandemi Covid19 oleh dosen manajemen FE UNEJ. 
  3. Peningkatan produk olahan tembakau oleh KADIN Bondowoso.
  4. Penjelasan PMK 07/2020 tentang penggunaan,  pemantauan dan evaluasi dana nagi hasil cukai tembakau oleh bagian perekonomian Setda Pemkab Bondowoso.
  5. Sosialisasi pelaksanaan protokol kesehatan di IHT oleh Diskoperindag.
  6. Sosialisasi pelaksaan dana hasil bagi cukai di bidang industri kecil dan menengah oleh Diskoperindag. 

Kepala Diskoperindag kabupaten Bondowoso Sigit Purnomo, menyampaikan agar peserta pelatihan menerapkan pembekalan yang diberikan diharapkan dapat meningkatkan nilai tambah produk sehingga dapat memberikan nilai positif terhadap penambahan nilai tambah produk dan kesejahteraan masyarakat di lingkungan industri hasil tembakau.

“Supaya peserta mengikuti seluruh rangkaian acara dengan baik menyimak dan memperhatikan dengan sungguh-sungguh setiap apa yang disampaikan oleh narasumber, bersikap aktif dan dapat mengaplikasikan ilmu atau wawasan yang diperoleh di kemudian hari,”paparnya. 

Sementara itu, Kasi Industri Agro dan Hasil Hutan, Nur Cahyaningrum, STP menambahkan, pelatihan itu bertujuan agar pengusaha IHT agar mampu menerapkan GMP. 

“Penerapan GMP sebagai produksi hasil tembakau tahun 2019 dilaksanakan dengan tujuan memberikan sosialisasi untuk meningkatkan wawasan para personel pelaku usaha industri hasil tembakau akan pentingnya penerapan game p pada produksi industri hasil tembakau,”ujarnya. 

Data yang berhasil dihimpun, sejumlah 30 pengusaha IHT yang mengikuti pelatihan tersebut,  selama dua hari yakni dari tanggal 22 sampai 23 Juli 2020.

Demi meningkatkan kualitas SDM pelaku industri hasil tembakau, lanjut Nining, yang nantinya juga akan meningkatkan pengetahuan tentang cara berproduksi dengan baik dan benar.

“Kegiatan ini diselenggarakan dalam rangka meningkatkan kompetensi dan daya saing produk tembakau dan industri hasil tembakau di Bondowoso. Karena komoditi ini mempunyai peran strategis dan berpotensi untuk ditingkatkan,”jelas Nining. 

Menurut data Badan Pusat Statistik kabupaten Bondowoso, potensi tembakau di Bondowoso mencapai angka produksi 4703 ton dan di tahun 2020 ini, angka produksi diterbitkan naik hingga 5000 ton lebih, angka tersebut menunjukkan bahwa Bondowoso merupakan penyumbang besar untuk ketersediaan tembakau provinsi. (nur)

BERITA TERKINI