BANYUWANGI, IndonesiaPos – Ikatan Dokter Indonesia (IDI) mengecam keras aksi pengeroyokan yang dilakukan oleh oknum LSM Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia (GMBI) terhadap dokter jaga RSUD Blambangan. IDI menilai aksi premanisme tersebut telah menyakiti perasaan para tenaga kesehatan.
“Pertama sikap IDI tentu kita sangat menyesalkan dan mengutuk aksi kekerasan tersebut,” kata Ketua IDI Banyuwangi, dr. Yos Hermawan,
Apalagi menurut Dr. Yos saat ini tenaga Kesehatan tengah berjuang untuk menangani virus corona sehinga tindakan aksi kekerasan oleh oknum LSM tersebut tidak dibenarkan.
“Kenapa kok ada kejadian seperti itu (kekerasan) di saat para dokter tengah fokus mas dalam penanganan Corona hal Ini menjadi hal yang kontra produktif,” ungkapnya.
Dan untuk menyelesaikan permaslahan ini IDI turut melakukan pendampingan proses hukum kepada Dokter Korban Kekerasan.
“. Tentu jika ada persoalan hukum, sepertu kasus kekerasan yang dialami dokter Kahar, pasti kita dampingi karena kita punya divisi hukum,” tegasnya.
Secara tertulis pertanggal 29 Juli 2020, IDI sudah berkirim surat kepada Kapolresta Banyuwangi agar serius mengungkap kasus dan menangkap para pelaku kekerasan dihukum sesuai prosedur hukum yang berlaku
Perlu diketahui Kasus dugaan pengeroyokan ini bermula ketika sekelompok anggota LSM GMBI mengantarkan seorang pasien untuk berobat ke Instalasi Gawat Darurat RSUD Blambangan, Senin malam, 27 Juli 2020. (vian,dod)