<

DPRD Blitar Minta Bupati Fokus Pada Penanganan Ekonomi Dampak Dari Covid-19

BLITAR, IndonesiaPos – Bertempat di Graha Paripurna Kantor DPRD Kabupaten Blitar, DPRD menyelengarakan Rapat Paripurna Penyampaian Laporan Banggar Terhadap Hasil Penyampaian Ramperda tentang Pertanggung jawaban APBD Tahun 2019, dan Penyampaian Pendapat Akhir Fraksi terhadap pelaksanaan APBD 2019, dan rapat pembahasan Hasil Ramperda Pertanggung jawaban APBD tahun 2019.

Sementara Bupati Blitar juga menyampaikan Rancangan KUA-PPAS tahun Anggaran 2021 dan Rancangan KUPA PPAS tahun Anggaran 2020.

Ketua DPRD Kabupaten Blitar, Suwito Saren Satoto, mengatakan, rapat paripurna tersebut membahas Laporan Badan Anggaran dan Pengambilan Keputusan Untuk Ramperda Pertanggung jawaban.

“Selain itu juga disampaikan Nota dari Bupati untuk KUA PPAS 2021 dan KUPA PPAS Perubahan 2020.”kata Suwito

DPRD juga memberikan rekomendasi tentang serapan Anggaran selama 12 bulan itu. Karena serapan yang rendah. “Dulu PU yang dulu kita anggap rendah, ternyata tinggi juga.”ujar Suwito.

Bupati Blitar Rijanto menjelaskan, pada rapat tersebut  DPRD menyetujui LKPJ Bupati tahun 2019, dan sekaligus penyampaian rencana KUA PPAS dan KUPA PPAS. Setelah itu akan di tindak lanjuti dalam rapat-rapat berikutnya antara TAPD dan Banggar.

“Kita tunggu aja kelanjutannya, dari LKPJ tadi ada poin-poin yang jadi catatan kami untuk pembenahan berikutnya.”tutur Bupati.

Bupati Rijanto juga menyampaikan terimakasih kepada DPRD yang telah memberikan catatan. “Memeng itu yang kita harapkan, eksekutif itu kalau tidak dapat masukan-masukan dari Legislatif atau yang lain tentu kita kerja tidak akan lurus, tidak akan maksimal serta banyak kelemahan-kelemahan. Tapi kalau ada koreksi atau catatan, justru akan memperbaiki kinerja kita dalam menata Pemerintahan guna melaksanakan Pembagunan.”ujarnya.

Bupati juga menyampaikan, DPRD menyarankan agar pihaknya memprioritaskan soal penanganan covid-19 terutama dampak Ekonominya. Kemudian mengarahkan pada proyek padat karya termasuk memperhatikan UMKM.

“Kita selama ini justru fokus pada UMKM. Salah satu contoh Bansos, itukan barangnya dari Produk UMKM, seperti beras dari petani, telor langsung dari peternak. Artinya kita menangani dampak sosial dan ekonomi sekaligus berbarengan dan akan kita lakukan terus.”jelasnya.(Lina)

BERITA TERKINI