<

Pasukan TNI-Polri Serbu Markas KKB di Mimika

JAKARTA, IndonesiaPos – Tim gabungan TNI-Polri yang tergabung dalam Operasi Nemangkawi menyerbu markas Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di wilayah Kali Kopi, Kabupaten Mimika, Papua. Seorang pimpinan KKB Kali Kopi, Hengki Wuamang (31) dilaporkan tewas dalam penyerbuan tersebut.

“Pada hari Minggu tanggal 16 Agustus 2020 sekitar jam 05.00 s/d 14.00 Wit telah dilakukan kegiatan penegakan hukum yang dilakukan oleh Tim Gabungan TNI-Polri yang tergabung dalam Operasi Nemangkawi,” ucap Kapolda Papua, Irjen Polisi Paulus Waterpauw kepada wartawan, Senin (17/8/2020).

“Hasilnya ada satu orang pimpinan KKB Hengki Wuamang meninggal dunia,” tambahnya.

Paulus menjelaskan awalnya penyerbuan ke markas KKB Kali Kopi ini, dimulai dari penyelidikan tim gabungan TNI – Polri ke markas tersebut. 

Kemudian tim dibagin menjadi 3 kelompok yang menyasar 3 tempat. Kali Kopi, Kali Kopi Baru dan markas baru KKB di Amoko.

“Saat tim melakukan penyisiran di sekitar Kali Kopi, ternyata tim menemukan tempat persembunyian Hengki Wuamang dan melakukan penindakan,” jelasnya. 

“Disitu petugas mengamankan barang bukti berupa satu pucuk senjata api laras pendek jericho, satu pucuk laras pendek rakitan, satu pucuk senjata api laras panjang rakitan, 376 butir munisi, uang tunai Rp 22 juta, hingga tiga buah bendera bintang kejora,” tambahnya.

Dalam data yang dipegang Kepolisian, sejak 2017 lalu Hengki Wuamang kata Paulus punya peran yang penting dalam perencanaan sejumlah aksi sparatis di Tembagapura atau area operasional PT Freeport Indonesia (PTFI).

“HW merupakan salah satu Waimung atau penyelenggara perang yang ingin melawan negara, jadi (HW) adalah aktornya, perancang dan juga sebagai pelaku,” ungkap Paulus.

Menurut Paulus kebaradaan Hengki Wuamang sebagai salah satu pimpinan KKB di Kali Kopi terendus sejak 2018 lalu. Tepatnya sejak Panglimanya Toni Kwalik meninggal dunia. 

Sementara Kali Kopi sendiri diketahui masuk wilayah Kodap III Timika

“Sejak meninggalnya Toni Kwalik, panglima Kodap 3 pada 2018, HW bersama JB mengambil peran sebagai pimpinan KKB di Kali Kopi sebelum ada pergantian pimpinan yang baru,” tuturnya.

“HW adalah orang yang mengajak beberapa KKB di pegunungan tengah untuk masuk ke Tembagapura, dia yang mengatur semua untuk melakukan aksi di areal PTFI,” kata Paulus,” tambahnya melengkapi.

BERITA TERKINI

IndonesiaPos