PAMEKASAN,IndonesiaPos
Direktur Utama Klinik Siti Aisyah, Aminatus Sa’diyah, bertekad akan menjadikan pelayanan kesehatan sebagai Rumah Sakit Ibu dan Anak, dengan melakukan kegiatan sosialisasi dialog yang digelar di Aula SMP Muhammadiyah Pamekasan. Sabtu, (9/10/2020)
Sosialisasi dihadiri sejumlah pejabat Pemkab Pamekasan, diantaranya, Achmad Marzuki ( Plt Kadinkes), Kepala DLH, Amin Jabir, Kepala DPMPTSP, Agus Mulyadi, Wakil Dirut RSUD Smart, Daeng Ali Taufik, Camat Kota Rahmat Kurniadi dan beberapa perwakilan warga Gladak Anyar
Klinik ini sebelumnya, sempat menjadi polemik kontra dengan warga setempat. Warga setempat takut berdampak buruk, baik itu dari penyiapan lahan parkir hingga pengelolaan sampah medis bagi warga setempat.
Namun, Aminatus Sa’diyah tetap berpegang teguh pada aturan, sesuai standar operasional prosedur (SOP).
“Setiap 6 bulan sekali kami melakukan uji Labaotarium dan mengenai limbah cairnya, dan limbah B3 kita tampung, dan bisa dilakukan pengecekan sebagai buktinya,”jelas Dirut Klinik Siti Aisyah.
Tak hanya itu, pihak juga sudah menyiapkan lahan parkir yang jaraknya 400 meter di depan Kantor Kelurahan Gladak Anyar.
“Kami sudah menyusun program untuk kedepannya sekaligus akan memberikan pelayanan gratis seumur hidup bagi warga yang kurang mampu,”pungkasnya.
Masih ditempat sama, Plt Kepala Dinkes Pamekasan Ahmad Marzuki menyinggung polemik Klinik Siti Aisyah yang akan dibangun menjadi Rumah Sakit.
“Siapapun bisa mendirikan Rumah Sakit asalkan melalui beberapa proses, seperti halnya proses ijin mendirikan dan ijin operasional,”katanya.
Mengenai rencana pemberian pelayanan kesehatan gratis seumur hidup bagi masyarakat yang tidak mampu kata Plt Kadinkes Pamekasan hal itu bisa saja memungkinkan.
“Pelayanan gratis itu sebuah kebijakan dari pimpinan Rumah Sakit, dan semua tergantung pada mereka,”pungkasnya. (Hen/an).