PAMEKASAN,IndonesiaPos
Memasuki iklim Pancaroba, masa peralihan antara musim kemarau berganti penghujan, saat ini ditandai dengan cuaca panas yang kemudian tiba tiba turun hujan. Yang tak jarang disertai perubahan angin yang sepoi-sepoi berubah angin kencang di beberapa tempat.
“Dengan iklim seperti ini diharapkan warga untuk waspada, karena pada bulan Oktober ini diprediksi memasuki masa Pancaroba, antara ancaman karhutla dengan angin kencang sehingga hujan lebat akan bisa mengancam,” kata Budi Cahyono Tim BPBD Pamekasan, usai memadamkan kebakaran lahan di Desa Sentol pada hari Senin (12/10/202) kemarin.
Sikap berhati-hati ini sangat diharapkan pria berkumis ini, disebabkan adanya anomali cuaca tahun ini, yang sedikit berbeda dari tahun sebelumnya. Sehingga, tibanya iklim pancaroba yang berpotensi menimbulkan cuaca ekstrem. Mulai dari, hujan lebat disertai kilat/petir, hingga dapat berdampak pada bencana susulan seperti banjir, tanah longsor dan genangan jalan kota. Juga angin kencang yang kerap kali mengakibatkan pohon tumbang dan jalan licin.
“Kesiapsiagaan lebih dini itu yang diharapkan warga, seperti memperbaiki atap rumah untuk antisipasi cuaca ekstrem. Membersihkan sampah yang menghambat arus air dan waspadai gangguan kesehatan dengan menjaga ketahanan tubuh,” imbuh pria yang juga Kordinator FRPB Pamekasan ini.
Hal tersebut untuk menjaga kebersihan lingkungan, agar terhindar dari demam berdarah. Terlebih-lebih, pancaroba ini tiba, disaat masa pandemi Covid 19 belum berakhir di negara ini.
“Ikuti perkembangan informasi cuaca resmi di media informasi atau di laman beranda media sosial lembaga berkompeten soal cuaca. Bisa seperti yang dimiliki BMKG semisal,” pesannya ( an/hen ).