SUMENEP,IndonesiaPos
Selama masa pandemi Covid-19, Kelompok Pengolahan dan Pemasaran (Poklahsar) yang di bentuk oleh Dinas Perikanan Sumene, Madura, Jawa Timur mengalami kendala masalah pemasaran.
Kabid Pemberdayaan Nelayan Kecil, Moh. Ibnu Hajar mengatakan, sebanyak 15 Poklahsar yang ada di Kabupaten Sumenep hingga tahun 2020, dari total keseluruhan berjumlah 30 kelompok.
“Poklahsar tersebut ada 15 kelompok pemasaran dan 15 kelompok pengolahan dan tetap aktif,” tutur Moh Ibnu.
Sementara untuk anggaran Poklahsar sendiri mencapai Rp. 300 juta yang di gelontorkan oleh Dinas Perikanan.
“Untuk tahun ini kami sudah merealisasikan pengadaan peralatan untuk Poklahsar di Kabupaten Sumenep,” kata Kabid Pemberdayaan Nelayan Kecil ini.
Hanya saja pihaknya mengalami kendala mengalami kendala dalam pemasarn prodak selama masa pandemi.
“Sejak adanya covid -19, kendala yang di alami dalam Poklahsar ini adalah sulitnya pemasaran prodak hasil olahan ikan,”paparnya.
Dinas Perikanan Sumenep sudah melakukan webbinar supaya semua kelompok Poklahsar dapat mengikuti kegiatam tersebut.
“Mungkin dengan adanya web binar inilah kita bisa memecahkan masalah pemasaran di masa pandemi ini,” pungkas Ibnu Hajar.(sri/dyh ).