<

Pemerintah Kantongi “Dalang” Demontrasi Rusuh, Politisi Demokrat Meradang

JAKARTA, IndonesiaPos

Demo Tolak Omnibus Law UU Cipta Kerja yang dilakukan oleh sekelompok masyarakat, akhir-akhir ini memang berakhir rusuh diberbagai daerah di Indonesia. Demo tersebut pun tidak lekang dari perbincangan mengenai adanya aktor dibalik rusuhnya demo ini.

Mahfud MD selaku Menteri Koordinator Bidang Politik hukum dan Keamanan menyatakan, pemerintah telah mengantongi dalang atau aktor dibalik rusuhnya demo tolak UU Ciptaker. Ia sekaligus membantah isu sederet nama dikaitkan dengan dalang dibalik aksi ini, salah satunya mantan Presiden, Susilo Bambang Yudhoyono.

“Iya betul mas Andi Arief adik saya dia minta saya klarifikasi katanya pak Luhut, BIN, pak Mahfud klarifikasi tuduhan SBY menunggangi dan biayai itu, kalau tidak, tidak akan ada stabilitas politik, apa yang harus diklarifikasi kita kan tidak pernah bilang SBY dimana dan kapan kalau ada dimana dan kapan, kalau ada tunjukan akan saya selesaikan,” kata Mahfud MD dikutip dari akun Youtube Najwa Shihab dalam tayangan Mata Najwa Mana Fakta Mana Dusta, Kamis (15/10/2020).

Selain itu, Mahfud MD juga menyebut, tudingan SBY sebagai dalang kerusuhan demo tolak UU Cipta Kerja berasal dari media sosial Twitter. Bila pun nanti ada orang dekat SBY yang ditangkap, kata Mahfud MD, bukan berarti SBY adalah dalang kerusuhan demo tolak UU Cipta Kerja.

“Saya tahu ada yang menuding itu di medsos tapi bukan pemerintah, pemerintah tidak pernah nyebut nama SBY. Bahwa nanti yang orang yang ditangkap, orang dekat dengan SBY bukan berarti dibiayi SBY itu karena dekat dengan saya juga itu biasa, aktivis itu kan dekat dengan siapa saja kita tidak pernah nyebut SBY,” kata Mahfud MD.

Sementara itu Anggota Baleg DPR RI Fraksi Partai Demokra,t Benny K Harman menekankan, pemerintah seakan membiarkan Presiden ke-6 Indonesia, SBY, diperlakukan seperti itu di media sosial. Seharusnya menurut Benny, pemerintah memberi tindakan pada pemilik akun yang menuding SBY dalang kerusuhan demo tolak UU Cipta Kerja.

“Pemerintah menjelaskan aksi demo tanggal 8 ada yang mendalangi itu keterangan resmi pemerintah tanpa menyebut dengan jelas siapa yang dimaksud, kan gak mungkin disebut duluan tanpa ada bukti. Di waktu yang bersamaan beredar di media sosia secara tegas meneybut nama presiden ke 6, negera membiarkan, bukan spoal SBY Presiden ke 6 diperlakukans seperti itu, media sosialnya dibiarkan kalau memang pemerintah menganggap itu tidak betul ambil tindakan dong, bukan salah publik juga kalau ada yang punya pandangan omongan Pemerintah ini bisa saja yang dimaksudnya Preisden ke 6, oleh sebab itu kita butuh klarifikasi,” kata Benny K Harman.

Dalam percakapan yang ada, Mahfud MD kembali menegaskan, Pemerintah sama sekali tidak pernah menyebut nama SBY sebagai dalang kerusuhan demo tolak UU Cipta Kerja. Ia juga menyebut, sebagai teman baik tak mungkin menuding SBY dalang kerusuhan demo tolak UU Cipta Kerja.

“Tidak pernah terpikir tuh di rapat kabinet ada nama pak SBY, yakin saya, saya hadir dalam posko ndak ada nama pak SBY kok tiba-tiba pemerintah diminta menjelaskan, terutama saya teman baik sama pak SBY, kalau ada apa-apa saya telepon saja,” kata Mahfud MD.

Mahfud menambahkan, sebaiknya Partai Demokrat melaporkan pemilik akun yang menuding SBY dalang kerusuhan demo tolak UU Cipta Kerja. Bahkan menerangkan bahwa SBY bukan dalang dibalik kerusuhan, karena saat ini pemerintah sudah mengantongi daftar aktor kerusuhan demo tolak UU Cipta Kerja.

“Ya lapor aja yang merasa dirugikan, jauh itu mbak, nampaknya jauh bukan pak SBY ndak ada kaitannya, kita tahu aktor-aktornya dan ndak ada nama pak SBY di situ, saya ikut rapat di dalam,” kata Mahfud.

Mahfud MD menegaskan, dalam list daftar aktor dalang kerusuhan demo tolak UU Cipta Kerja tak ada nama SBY.

“Aktor itu ada yang baik, yang baik serikat buruh yang dengan tulus memperjuangkan hak buruh saya minta polisi dilindungi habis-habisan, tapi kemudian ada kekacauan dimana-mana, nah itu kan ada aktor tidak mungkin tidak ada aktornya, itu yang kita list siapa yang mengarahkan, dimana pertemuannya tanggal berapa, melalui mediaa apa, apa WA apa ketemu dimana, uangnya berapa bahkan kita tahu, kita kan punya intelejen,” tutup Mahfud.

BERITA TERKINI