MADIUN, IndonesiaPos
RSUD Caruban, Kabupaten Madiun, Jawa Timur, agaknya tidak cakap merawat inventaris yang dimilikinya. Terpantau, alat kelengkapan sebagai sarana penunjang berupa satu unit ambulans, bertahun tahun mangkrak di halaman parkir belakang rumah sakit tipe B tersebut.
Parahnya, bagian kabin ambualans berplat merah, AE 8001 EX, tersebut justru dimanfaatkan sebagai gudang penyimpanan pakan ternak dan alat pertanian. Praktis, areal ruang pasien yang harusnya bersih, segar dan nyaman menjadi kumuh dan menjijikkan.
Bukan sekedar bagian interior. Melihat keseluruhan kondisi kendaraan yang berkarat di beberapa bagian, ban kempes dan kerusakan lainnya, diperkirakan tak sedikit sejumlah peralatan medis yang terintegrasi sebagai penunjang perawatan pasien saat mobiling, banyak yang tidak berfungsi.
- Baca Juga :
- Klarifikasi RSUD Panti Waluyo Madiun Soal Pasien Meninggal Suspect Covid-19
- Perawat RSUD Madiun Ngawur, Pasien Meninggal Akibat Berak Darah Dibilang Covid-19
Ketidak seriusan pihak RSUD Caruban dalam menjaga, merawat dan memfungsikan aset medisnya tersebut, yang saat ini tengah disoroti Bambang Gembik, anggota LSM Garda Terate Madiun.
Ditemui jurnalis di areal parkir RSUD Caruban, Jumat, (6/ 11), Bambang Gembik menyesalkan pihak rumah sakit yang dengan sengaja menyia nyiakan instrumen penting tersebut.
“Ambulans bagi rumah sakit itu kan ibarat sabit atau cangkul bagi seorang petani. Jadi alat kerjanya. Terintegrasi gitu lah. Gak bisa alat kerjanya diumbar seperti ini,” jelas Gembik mengilustrasikannya.
Dilanjutkan Gembik, melalui pajak yang dia bayar, juga warga masyarakat yang lain, dia merasa ikut memiliki ambulans tersebut. Karenanya, dia merasa punya hak untuk mempertanyakan kejelasannya kepada pihak rumah sakit.
Sementara Humas RSUD Caruban, Yoyok Setyawan, yang dihubungi terpisah mengakui mangkraknya ambulan tersebut.
“Dulu pernah dikembalikan kepada pihak Pengelola Aset Daerah Pemkab setempat. Namun gak jadi karena disana tidak ada tempatnya. Akhirnya dijadikan gudang disini,” tutur Yoyok yang mengaku tidak tahu persis berapa lama mangkraknya.
Seorang Satpam RSUD Caruban yang ngepos tak jauh dari lokasi parkir ambulans, memperkirakan mangkraknya kendaraan operasional medis itu lebih dari 5 tahun.
“Sebelum disini, dulu ambulans itu kan berada di halaman depan rumah sakit. Banyak yang bilang itu angker. Malah sering banyak pihak yang mengaku melihat adanya hantu dalam ambulans itu,” aku Satpam tersebut.
Sementara Direktur RSUD Caruban, drg. Farid Aminudin, yang dikonfirmasi jurnalis melalui WA tidak merespon, meski tertera centang biru, sebagai tanda sudah dibaca. (fin)