PAMEKASAN,IndonesiaPos
Mendengar informasi seorang siswa SMA Negeri I Pamekasan terpapar virus Covid-19, tim satgas kecamatan kota bersama relawan FRPB mendatangi sekolah melakukan 3 T, Tracing, Test dan Treatment yang secara ketat di aula Sekolah tersebut.
Sebanyak 76 para anak murid dan Guru dijadwalkan akan melakukan test deteksi awal dengan metode Rapid Tes secara bergiliran.
Kepala Dinkes Pamekasan, melalui Kepala Bidan P2P Dinkes Pamekasan Nanang Suryanto menjelaskan, adanya siswa yang terpapar Covid-19 tersebut, diwajibkan menjalani Test, hal itu dilakukan sebagai upaya Tracing terhadap siswa dan guru yang pernah melakukan kontak erat dengan siswa yang terpapar Covid-19.
“Secara detailnya setiap orang harus mengisi formulir riwayat kesehatan dan kronologi pribadi selama seminggu. Sementara siswa yang terpapar virus Covid-19 berinisial Z, terhitung dari 24 Nopember 2020. Berdasarkan data dari 76 orang yang akan dirapid tes dan hanya 67 orang yang bersedia dites,”ucapnya.
Dari jumlah 67 orang yang telah dirapid tes, ada 3 siswa yang reaktif. Namun, pihak Dinkes menyarankan pihak sekolah untuk memberikan kesempatan terhadap 3 siswa yang reaktif untuk melakukan isolasi mandiri.
“Jika memang tidak ada gejala atau keluhan dari 3 siswa yang reaktif, mereka harus isolasi mandiri selama 14 hari. jika ada gejala dari 3 siswa tersebut, pihak Puskesmas setempat akan melakukan tes SWAB pada yang bersangkutan,”tegasnya.
Dijelaskan, upaya ini merupakan operasional prosedur awal yang memang harus dijalankan oleh pihak yang terindikasi reaktif, sehingga harus benar benar dijalankan oleh yang bersangkutan dengan dalam pantauan fasilitas kesehatan setempat.
Ditempat yang sama, Kepala SMANegeri 1 Muhammad Arifin,mengatakan, Z ini terpapar covid-19 bawaan dari luar lembaga sebelumnya. Selama ini Z mengaku telah melakukan prokes sebagaiamana yang telah diperintahkan oleh Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur.
“Kami sudah melakukan prosedur sesuai prokes, mulai dari cek suhu dipintu masuk, sterilisasi siswa dan jaga jarak dengan shift , desinfeksi kelas, bahkan wajib memakai masker dalam KBM dan aktifitas,”ujar Kepala SMAN 1.
Disinggung pelaksanaan sterilisasi pasca adanya siswa terkonfirmasi Covid-19, pihak Satgas Sekolah telah melakukan upaya cepat dengan desinfeksi disetiap sudut kelas maupun ruangan diseluruh kompleks sekolah, kendati aktifitas belajar siswa didalam kelas tetap berjalan dengan menerapkan prokes.
“Kami didukung Dinkes untuk terus melakukan 3T sebagai antisipasi lanjut, hal itu telah dilakukan pihak Satgas Sekolah, bahkan Relawan FRPB pun turut mendesinfeksi setiap sudut diruang kelas,” ungkap dia. (heny)