BANYUWANGI, IndonesiaPos
Proyek swakelola di SD Negeri 1 Watukebo Kecamatan Blimbingsari kabupaten Banyuwangi disinyalir ada manipulasi anggaran swakelola yang di peruntukkan Ruang Kelas Baru. Pasalnya proyek yang dapat dari Dana Alokasi Khusus (DAK) untuk Ruang Kelas Baru (RKB) tersebut tanpa ada pengawas dan Konsultan
Anggaran RKB tersebut menelan biaya sebesar Rp 387.000.000 dengan waktu pengerjaan 120 hari kalender, dikerjakan sendiri oleh pihak sekolah melalui panitia pelaksana sekolah.
Kuasa pengguna anggaran Kepala sekolah SDN 1 Watukebo Siti Sundari menyatakan, proyek swakelola yang anggaranya dari DAK itu sudah habis.
Baca Juga : Proyek Paving di SD Negeri 2 Sukomaju Banyuwangi Diduga Tidak Sesuai Spesifikasi
“Untuk RKB dan sarana prasarananya ini anggaranya Rp.387.000.000,- sudah habis dan itu dikerjakan oleh Panitia Pelaksana Sekolah. Anggaran ini langsung turun ke rekening khusus DAK yang di buat oleh bendahara pelaksana. Dan pengambilan dana tersebut, ya kepala sekolah dan bendahara,”kata Siti Sindari kepada sejumlah wartawan.
Kepala sekolah ini terkesan bingung dan alergi terhadap media, ketikan ditanya terkait kontruksi dan pembangunan RKB, siapa yang melakukan pengawasan dan siapa konsultan perencanaan dalam pembangunan RKB tersebut, Siti Sundari menyampaikan tidak ada dan tidak perlu karena sudah ada panitia pelaksana dan fasilitator.
“Untuk juknisnya sekarang tidak menggunakan pengawas atau konsultan, di sini sudah ada teknisi, ketua teknisi dari pihak sekolah dan fasilitator memang untuk tahun ini sudah tidak menggunakan pengawas dan Konsultan, disini semua yang mengatur fasilitator dari dinas untuk mengurusi dari desain gambar RKB sampai belanja material semua dari fasilitator Dinas”, ucapnya
Dengan tidak ada pengawasan dan konsultan dalam proyek swakelola di SD Negeri 1 Watukebo Kecamatan Blimbingsari apalagi dengan habisnya anggaran semakin menguatkan dugaan adanya indikasi manipulasi anggaran.
Padahal Plt Kepala Dinas Pendidikan Banyuwangi Suratno di konfirmasi terkait kegiatan swakelola di sekolah menyampaikan semua kegiatan itu ada pengawas dan konsultan.
“Akan kita teruskan ke bidang karena setiap kegiatan harus ada pengawas dan konsultanya”, jawabnya. (ris,dod)