<

Fasilitas Kesehatan di Kepulauan Minim, Warga Kangayan Meninggal Diatas Kapal DBS-3 Saat Menuju ke RSUD Kalianget

SUMENEP,IndonesiaPos

Salah satu warga kepulauan Kangayan, Liana (18) desa  Saobi Kabupaten Sumenep, yang menderita penyakit Anemia meninggal di atas kapal Dharma Bahari Sumekar 3 saat dalam perjalanan menuju rumah sakit.

Awalnya Liana dirawat di Puskesmas kangayan selama 10 hari kemudian dirujuk ke RSUD Abuyah Kangean selama 2 hari. Namun, kondisinya tak kunjung membaik.

Karana penyakit anemia yang diderita Liana sangat membutuhkan transfusi darah, namun, pihak RSUD Abuya tidak menyediakan transfusi darah. Hingga kemudian pasien dengan didampingi perawat Islahul Amri dirujuk ke  RSI Garam Kalianget.

ABK Kapal Darma Bahari Sumekar 3, Haryono menyatakan berselang jarak tempuh sekitar 10 jam dan hampir sandar di pelabuhan Kalianget, Liana dinyatakan meninggal dan jenasah dibawah kembali ke Pulau Kangean di Desa Saobi, Kecamatan Kangayan.

“Hal ini tentu menjadi berita viral di media sosial dan media online,” Senin (01/02/2021).

Anggota Komisi E, DPRD Provinsi Jawa Timur, Zainal Abidin, mengemukakan, penyebab kematian warga itu karena kurangnya fasilitas kesehatan di daerah Kepulauan Kabupaten Sumenep sangat tidak maksimal sehingga banyak pasien Kepulauan dirujuk ke daratan RSUD Mohammad Anwar atau RSI  Garam Sumenep.

Akan tetapi resiko pasien yang dirujuk belum tentu mampu bertahan bila keadaan genting (Emergice) ketika saat menempuh perjalanan kapal yang harus berlayar selama berjam jam di atas laut.

“Seperti halnya  yang terjadi korban atas nama Liana  warga asal Desa Saobi,Kecamatan Kangayan,”kata Politisi Partai Demokrat asal Dapil Madura ini.

Zainal Abidin, merasa prihatin karena seringkali kasus serupa terjadi. Ini menunjukan pelayanan kesehatan bagi masyarakat kepulauan Sumenep kurang maksimal, sehingga memerlukan perhatian serta penanganan khusus.

“Pelayanan sarana dan prasarana serta fasiltas kesehatan perlu ditingkatkan kualitas dan kuantitas tenaga kesehatannya baik itu Dokter maupun perawat,”tegasnya.

Ia berharap Pemprov Jatim agar segera memberikan perhatian lebih untuk tenaga kesehatan di wilayah kepulauan. Seperti halnya memberikan Program beasiswa pendidikan Dokter spesialis untuk tenaga Dokter yang bertugas di kepulauan.

“Ini juga telah dibahas oleh komisi E dengan Dinas Kesehatan Jawa timur harus segera diwujudkan. Tentunya dalam rangka meningkatkan pelayanan kesehatan kepulauan agar lebih maksimal dan berkualitas. Bagi warga kepulauan ke depan lebih terjamin.”pungkasnya. (amn/hen )

BERITA TERKINI