BONDOWOSO, IndonesiaPos
Dalam rangka pelaksanaan Tentara Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke 110 TA 2021, Diskoperindag Kabupaten Bondowoso turut berpartisipasi melakukan kegiatan Pelatihan Pembuatan Keripik Singkong, di Desa Klekean Kecamatan Botolinggo. Senin, (15/03/2021).
Pelatihan ini diikuti sebanyak 50 orang warga Desa Klekean Kecamatan Botolinggo, yang dihadiri Kepala Bidang Usaha Mikro, Diskoperindag Bondowoso, Drs. Edy Soetrisno, Kepala Desa Klekean, dan Perwakilan dari Kecamatan Botolinggo.
Sementara yang menjadi tujuan pelatihan tersebut adalah dalam upaya pemanfaatan sumber daya alam (SDA) berupa tanaman singkong yang banyak tersebar di wilayah Kabupaten Bondowoso.
Disamping itu pemberdayaan masyarakat pedesaan terutama ibu-ibu rumah tangga untuk mempunyai usaha meskipun ultra mikro yang bisa dijalankan dari rumah sehingga tidak meninggalkan keluarga.
“Pembinaan terhadap embrio usaha khususnya di Desa Klekean Kecamatan Botolingo dan masyarakat umumnya di Kabupaten Bondowoso, dan melalui pelatihan ini tujuannya untuk meningkatkan wawasan terhadap kreasi dan inovasi, pemasaran serta memotivasi siapapun untuk mempunyai jiwa entrepreneur atau jiwa berbisnis dengan berpikir kreatif memanfaatkan yang ada di sekitar agar lebih maju dan berkembang,”ujar Edy Soetrisno saat memberikan sambutan.
Lebih jauh Edy mengemukakan, pelatihan pembuatan keripik singkong ini berpotensi untuk di kembangkan. Sebab, banyak sekali bahan baku singkong di pedesaan, sehingga diharapkan akan menjadi salah satu penopang atau pendapatan ekonomi masyarakat Bondowoso.
“Selama ini singkong hanya dijual begitu saja. Namun, dengan adanya pelatihan ini akan lahir sebuah kreatifitas dan inovasi, sehingga menjadikan singkong sebagai olahan yang mempunyai daya saing dan nilai jual tinggi misalnya keripik singkong sehingga tujuan meningkatkan taraf ekonomi masyarakat tercapai,”tegasnya.
Diungkapkan, sejalan dengan dicanangkannya “Ijen Geopark” dimana Kawasan Ijen nantinya akan dijadikan salah satu tujuan wisata yang mendunia. Secara tidak langsung kawasan sekitarnya akan berpotensi dan berdampak terhadap kreatifitas dan inovasi para pelaku usaha baik makanan ataupun non makanan.
“Ini kesempatan yang bagus, jika dapat memperkenalkan produk-produk unggulan dari para pelaku usaha untuk menarik simpati wisatawan yang datang ke Kawasan Ijen Geopark,”tandasnya.
Sementara itu, salah satu owner Keripik Sari Udang, Suagus, yang akan berbagi ilmu dan pengalaman dalam menjalankan usaha keripik kepada para peserta.
Ia berharap, nantinya akan banyak bermunculan yang dapat melahirkan produk keripik singkong dengan ciri khasnya masing-masing yang ada di desa, sehingga menjadi produk unggulan dari wilayah tersebut.
Selain praktek pembuatan keripik singkong, peserta diharapkan ikut secara aktif mengetahui lebih dalam pengetahuan dan wawasan dalam berwirausaha, mengerti membangun networking, memasarkan produk secara cerdas baik offline maupun online. Selain itu, kemasan produk yang sesuai standar dan menarik konsumen.
“Yang paling penting lagi, nantinya para pelaku usaha ini tidak henti-hentinya berkreasi dan berinovasi terhadap pengembangan produknya. Terus berusaha dan tidak patah semangat dalam menjalankan usahanya,”pintanya.
Dia menambahkan, yang hal terpenting ialah, mengingatkan banyaknya kompetitor-kompetitor usaha yang sejenis serta persaingan dalam berbisnis. Siapa yang tidak bias mengikuti trend atau pandai membaca pasar, tentunya akan tertinggal bahkan terlibas dengan sendirinya.
“Tidak ada yang serba instan di dalam berbisnis, kita harus yakin bahwa proses tidak akan mengkhianati hasil,”imbuhnya.(*)