BONDOWOSO – IndonesiaPos
Beredar screnshort dari nomor +62821217242xx. Diduga nomor tersebut milik ketua K2 Bondowoso berinisial JF, di grup WhatsApp KORCAM KOMPAK, terkesan provokatif. “jgn diam bang… bondowoso boprok birokrasix,”tulisnya.
Selain itu, ada tulisan yang menuduh pemerintah, jika dirinya merasa didholimi. “Diamkah apabila yg lolos P3K tahap 1 ada yg bodongggggg,”katanya.
“Diam akan menjadi arang… kita telah terdholimi,”tulisnya lagi.
Kemudian, dijawab oleh nomor +62821392033xx. “Yg meloloskan itu yg dpt uang banyak,”jawabnya dengan nada menuduh.
Tidak hanya itu, beredar pula permintan beredar di grup PHK2I JAMBESARI D.S. Salah satu anggota grup menulis, “Dalam rangka rapat akbar, audensi dengan DPR RI, KEMENSEKNEG, DPRD, BUPATI BOPNDOWOSO. Setelah hari raya. Maka koordiantor kabupaten, memmohon dukungannya dengan menyisihkan dana THR 50.000. demikian info terbaru. Untuk pengumpulan dana bisa dimulai hari ini sampai hari senin,”tulisnya.
Sementara itu, ketua K2 Bondowoso, Jufri, saat dikofirmasi IndonesiaPos malalui WhatsApp terkait cuitan disejumlah grup tidak menjawab, bahkan ia mengalihkan pertanyaan. “Maaf sy tdk kenal pean mas n sy tdk bs konfir lok lwt bgnian,”tulis Jufri saat menjawab konfirmasi.
Hingga berita ditulis, Jufri tidak menjawab semua konfrmasi IndonesiaPos, bahkan mengalihkan perhatian.
Sementara itu, Wakil Ketua LSM Berdikari Bondowoso, Mahfud Susyanto, mengaku jika dirinya sudah memegang banyak bukti screnshort percakapan diduga ketua K2 Bondowoso yang mengarah ke Pidana, sehingga dalam waktu dekat pihaknya akan melaporkan ke pihak berwajib.
“Kami sudah memegang barang bukti berupa percakapan diduga Jufri, di beberapa grup WhatsApp,”kata dia.
Tidak hanya itu, sejumlah bukti pungutan liar (Pungli) yang dikemas dengan dana perjuangan, yang bervariasi, mulai dari nominal 10 ribu hingga 100 ribu. Diduga hasil pungli tersebut untuk kepentingan pribadinya.
“Data yang kami miliki, pengurus K2 itu ada PNS yang diduga ikut terlibat dugaan pungli modus dana perjuangan,”imbuhnya. (*)