BONDOWOSO,IndonesiaPos
Tandon cuci tangan yang disediakan BPBD Pemkab Bondowoso di sejumlah tempat umum dikeluhkan warga. Ini karena, tandon cuci tangan untuk mengantisipasi penyebaran Covid-19 di Kota Tape -sebutan Bondowoso-, itu sering tidak tersedia air dan tidak ada sabun. Bahkan, kondisi kran rusak dan wastafel tidak terawat.
Sehingga, warga kecewa tidak bisa mencuci tangan di tandon tersebut. Padahal, mereka mendukung pemerintah mencegah penyebaran Covid-19 dengan mematuhi protokol kesehatan mencuci tangan setelah melakukan kegiatan di tempat umum.
”Hampir setiap hari, saya ke Pasar Induk Bondowoso, waktu mau cuci tangan di tandon yang disediakan, selalu kosong air,” kata Abdul, 52, warga Desa Bataan Kecamatan Tenggarang, Senin, 31 Mei 2021.
Menurut dia, tidak hanya satu tandon cuci yang sering tidak tersedia airnya. Dari enam tandon cuci tangan di Pasar Induk Bondowoso, semuanya sering kosong air.
”Pagi saya ke Pasar Induk dan sore juga ke Pasar Induk, semua tandon cuci tangan masih kosong air. Bahkan, ada tandon cuci tangan yang wastafel dan krannya rusak. Padahal, awal-awal tandon dipasang, air dan sabun selalu ada. Tapi sekarang tidak lagi,” ujarnya.
Nanik, 42, warga Desa Pejaten Kecematan Bondowoso mengeluhkan hal yang sama ketika ke Pasar Induk Bondowoso. Ibu dua anak ini mengaku, awal-awal tandon cuci tangan dipasang, ketersediaan air dan sabun selalu ada.
”Sekarang air kadang ada, tapi yang sering tidak air dalam tandon. Saya kecewa sekali, karena setiap selesai belanja di Pasar Induk tidak bisa cuci tangan. Harusnya, petugas dari pemkab itu (BPBD, red) mengecek rutin agar tandon selalu ada airnya,” katanya.
Tandon cuci tangan sering kosong air, lanjut Nanik, tidak hanya di Pasar Induk Bondowoso. Di kawasan Alun-alun Ki Ronggo, tandon cuci tangan juga sering kosong air.
”Saya jalan pagi keliling alun-alun dan akan cuci tangan, ternyata tandon tidak airnya. Kalau sering begini, wajar masyarakat jengkel dan merusak krannya, karena petugas tidak rutin mengecek tandon ada airnya atau sudah habis. Kalau ngecek jangan seminggu sekali, tapi dua atau tiga hari sekali,” ujarnya.
Anggota Komisi II DPRD Bondowoso dari Fraksi PKB Mansur meminta BPBD rutin mengecek ketersediaan air tandon cuci tangan di tempat umum. Karena, tandon cuci tangan disediakan pemkab bagi masyarakat dengan tujuan pencegahan penyebaran Covid-19.
”BPBD kan digelontorkan anggaran dari APBD Bondowoso yang diperuntukkan tandon cuci tangan. Kalau tandon kosong air segera diisi dan krannya rusak diganti. Kalau tandon cuci tangan tidak dilengkapi, itu kan tidak dapat digunakan,” jelasnya. (ido)