JAKARTA, IndonesiaPos
Presiden Joko Widodo (Jokowi) meninjau langsung pelaksanaan vaksinasi massal COVID-19 di Stasiun Bogor, pada Kamis (17/06/21).
Pada kesempatan tersebut, tampak Kepala Negara didampingi Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, dan Wali Kota Bogor Bima Arya.
Usai meninjau, Presiden Jokowi mengatakan, vaksinasi untuk pengguna KRL (Commuter Line) baik dari wilayah Jakarta dan penyangganya atau wilayah aglomerasi di Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi penting untuk mendapat vaksinasi, meningat pergerakan atau mobilitas mereka yang begitu tinggi.
“Kita tahu Bogor adalah wilayah aglomerasi, penyangga dari Jakarta, sehingga interaksi, mobilitas, semuanya tinggi. Oleh sebab itu, kita ingin memberikan prioritas baik bagi penumpang KRL dan penumpang kereta api, juga pekerja di stasiun untuk melindungi mereka dari Covid-19,” ujar Jokowi.
Selain itu, Jokowi berujar bahwa percepatan vaksinasi Covid-19 untuk wilayah-wilayah maupun lokasi-lokasi yang intensitas mobilitasnya tinggi perlu dipercepat, sehingga dapat mencegah terjadinya penyebarluasan virus.
“Kita ingin ada percepatan-percepatan di tempat-tempat yang interaksi-nya tinggi, mobilitasnya tinggi, baik itu stasiun kereta, terminal bus, airport, dan juga pelabuhan. Karena disitulah (lokasi dengan mobilitas tinggi), kalau tidak disegerakan akan terjadi penyebaran (virus penyakit),”pungkas Jokowi.
Untuk diketahui, lonjakan kasus aktif Covid-19 tengah terjadi di ibukota DKI Jakarta dan wilayah sekitarnya, yang turut pula terjadi di Provinsi Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur.
Masyarakat pun diminta untuk lebih disiplin lagi dalam menerapkan protokol kesehatan seperti mencuci tangan, memakai masker, menjaga jarak, dan menghindari kerumunan.
Belakangan ini, tingkat kepatuhan masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan mulai menurun, sehingga semua pihak muali dari Pemprov, Forkopimda, hingga Babinkamtibmas diinstruksikan oleh Presiden Joko Widodo untuk turun langsung turun ke lapangan dalam menanggulangi dan menangani lonjakan kasus aktif Covid-19. (*)