JEMBER, IndonesiaPos
Belum adanya kepastian terkait kelanjutan program beasiswa terutama bagi penyandang disabilitas membuat sejumlah difabel yang sebelumnya menerima beasiswa dari pemkab Jember harap-harap cemas.
Asrorul Mais, Ketua persatuan Penyandang Difabilitas dan Center Advokasi (Perpenca), yang sekaligus wakil dekan FKIP universitas PGRI Argopuro (unipar) mengaku masih bimbang dengan belum adanya kepastian pemberian beasiswa tersebut. Terutama kepada mahasiswa yang sebelumnya telah menerima namun kini belum ada kepastian.
” Di UNIPAR sendiri ada sekitar 35 mahasiswa penerima beasiswa yang kini menunggu kepastian apakah akan digulirkan lagi program tersebut,”ujarnya.
Belum lagi pihaknya telah menyeleksi ada sekitar 75 calon mahasiswa dari Difable yang sudah diterima di unipar melalui jalur beasiswa namun belum ada kepastian dari pemkab Jember.
“Kita juga belum bisa menerima mereka yang melalui jalur beasiswa dari pemkab Jember mengingat belum adanya kepastian dari pihak pemkab,”sambungnya.
Padahal lanjut Mois, mahasiswa maupun calon mahasiswa yang menggantungkan biaya perkuliahan dari jalur beasiswa yang dikeluarkan pemkab Jember termasuk kategori orang yang berprestasi. Salah satunya Zainul peraih medali emas cabang lomba lompat jauh di Peparprov 2021 lalu.
Selain Zainul , ada sejumlah nama penerima beasiswa yang berprestasi lainnya diantaranya, Nurlela juara 1 Nasional Lomba membatik yang rencananya mau masuk ke UNIPAR. Termasuk Agus Juara 1 lomba lagu musik pandalungan yang kini sedang menjalani perkuliahan semester 5 di pendidikan luar biasa di UNIPAR. Mereka menggantungkan biaya dari beasiswa tersebut.
Sebagai sesama penyandang difabilitas, ia berharap ada kepastian masalah beasiswa dari pihak pemkab Jember itu. Terutama untuk mahasiswa penyandang Difable yg sedang berkuliah maupun bagi calon mahasiswa Difable yg akan masuk universitas.
Menyikapi persoalan ini , anggota DPRD Jember komisi D, Edi Cahyo Purnomo meminta kepada pemkab Jember untuk memperhatikan beasiswa bagi Difable. ” Semoga ada perhatian dari pemkab Jember terkait persoalan beasiswa ini. Sebab mereka mempunyai haknya sama masalah pendidikan,” tuturnya.
Bukan tingkat mahasiswa saja, Untuk tingkat dasar pun lanjut Ipung sapaan akrab Edi Cahyo Purnomo, pihak pemkab Jember diharapkan mampu mengakomodir kebutuhan para Difable khususnya anak usia sekolah dasar yang kini masih banyak yang tidak bisa mengenyam pendidikan karena keterbatasan sarana prasara bagi Difable termasuk pengajarnya.
“Urusan pendidikan adalah hak bagi penyandang Difable juga,” ungkapnya.
Sementara itu Plt. kepala dinas Pendidikan Jember, Bambang Haryono saat dikonfirmasi terkait persoalan program beasiswa bagi para Difable via pesan WhatsApp tidak berkomentar. (uki)