KEDIRI,IndonesiaPos
Beredar ajakan aksi untuk tolak PPKM pada hari Kamis 15 Juli mendatang kepada masyarakat Kediri melalui media sosial WhatsApp dan Facebook ternyata hoaks.
Hal itu ditegaskan oleh ketua umum (Ketum) Ikatan Pemuda Kediri (IPK) Tomi Ari Wibowo, meminta masyarakat untuk tidak panik terkait adanya berita hoaks yang yang beredar luas di media sosial di grup whatsApp dan fecebook terkait ajakan demo pelaksanaan PPKM Darurat.
Menurutnya, selebaran yang beredar itu oknum yang tidak bertanggungjawab dan siapa penanggung jawabnya tidak jelas. “Saya Tomi Ari Wibowo selaku Ketum IKP meminta kepada seluruh elemen masyarakat agar tidak panik, dan saya minta untuk tidak menyebar berita hoaks tersebut ke media sosial atau WA lainnya,”tegasnya. Selasa (13/07/2021)
Selain itu, ia juga menghimbau agar jangan sampai terprovokasi, terlebih selama pandemi covid-19. “Berita hoaks itu bisa memberikan dampak negatif yang besar bagi negara yang kita cintai ini,”kata Tomi.
Dlam waktu dekat ini, Tomi saya akan bersurat kepada Walikota Kediri dan Bupati Kediri, untuk menyampaikan keluhan dan aspirasi pedagang, agar pemerintah dapat memberikan kelonggaran untuk tetap bisa berjualan.
Perwakilan pedagang kaki lima Kota Kediri dan Kabupaten Kediri akan diupayakan untuk langsung bertemu Walikota dan Bupati Kediri untuk berdialog mencari solusi terbaik untuk ekonomi masyarakat Kediri Raya, yang terdampak langsung kebijakan pemerintah PPKM darurat ini.
“Oleh karena itu saya menyampaikan kepada masyarakat Informasi di media sosial harus disaring terlebih dahulu sebelum disebarkan ke orang lain/media sosial, biar tidak menimbulkan kegaduhan di masyarakat luas,”katanya.
Tomi juga menghimbau kepada seluruh elemen masyarakat di Kediri dan sekitarnya agar jangan asal percaya kepada semua informasi di media sosial, mengenai penerapan PPKM Darurat ini.
“Pastikan periksa ulang semua berita dan informasi yang kita dapat. Ingat berita salah dapat menyesatkan kita semua,”tutur Tomi
“Saya menyarankan jika masyarakat mendapat informasi yang tidak valid dan tidak bisa dipertanggungjawabkan, maka saya mohon untuk segera dihapus dan tidak menyebarluaskannya kemana-mana,”pungkasnya (yudi/hen )