BONDOWOSO, IndonesiaPos
Sejumlah Fraksi di DPRD Bondowoso, menyayangkan sikap pemeritah Kabupaten Bondowoso yang tidak konsisten dalam membangun Bondowoso. Pasalnya, darf P-APBD tahun 2021 hingga saat ini belum dikirim ke DPRD.
Menurut anggota FKB Tohari, bulan September sudah mau habis. Sementara sampai saat ini, draft P-APBD dari eksekutif belum masuk, sehingga ia Pemerintah dianggab tidak serius untuk membangun Bondowoso.
“Kalau sampai hari Senin belum ada kabar, maka jangan harap Bondowoso ini maju, malah akan berdampak buruk pada masyarakat Bondowoso,”ujar Tohari. Jum’at, (17/9/2021)
Terlambatnya draft PAK ke gedung DPRD, sangat disesali seluruh Fraksi (PKB, PPP, PDIP, PG, dan PKS) termasuk semua Komisi (1, 2, 3, dan 4) DPRD Kabupaten Bondowoso.
BACA JUGA :
DPRD Bondowoso Belum Terima Draft KUA-PPAS P-APBD Pembahasan Akan Molor
“Kalau PAK tidak bisa dibahas karena melampaui deadline, maka tidak hanya berdampak kepada pembangunan di Bondowoso, termasuk Pilkades serentak juga tidak bisa dilaksanakan,”katanya.
Sementara itu, Ketua Komisi II, Andi Hermanto mengemukakan, pihaknya tidak bisa membayang jika sampai Senin draft P-APBD belum masuk.
P-APBD ini menyangkut hajat seluruh rakyat Bondowoso, jika tahun 2021 tidak ada P-APBD, karena kelalaian eksekutif, maka premi BPJS perangkat desa dan TPP tidak bisa dicairkan.
“Lalu siapa yang bertanggungjawab, kan kasihan mereka, hanya karena kelalaian eksekutif, yang tidak sungguh-sungguh membangun Bondowoso,”tegas
Ketua Komisi IV, Ady Krisna juga menyayangkan terhadap kinerja pemerintah yang dinilainya tidak ada perubahan, bahkan cenderung menurun.
BACA JUGA :
“Ini membuktikan Pemkab Bondowoso tidak punya kemampuan menghadapi era digitalisasi, sehingga cara kinerjanya lelet, karena masih menggunakan sistem manual,”ujar ketua DPD Golkar Bondowoso ini.
Terpisah, Politisi Partai Demokrat, Ferry Firmansyah menyikapi adanya lambaga TP2D, yang tidak mampu memberikan input kepada pemkab Bondowoso.
“Pertanyaan saya, mau mempercepat bagaimana untuk membangun Bondowoso, wong kerjanya saja tidak jelas,”ujar Ferry.
Menurutnya, TP2D itu hanya lebelnya saja yang bagus, tapi kinerjanya kosong plontong. “Lalu apa yang bisa dibanggakan dengan TP2D itu?,”tegasnya.