<

Hadapi Potensi Bencana Alam di Musim Hujan, BPBD Blitar Kota Bentuk Keltana

BLITAR, IndonesiaPos

Perwakilan Warga masyarakat Kelurahan Klampok, mengikuti pembentukan Kelurahan Tanggap Bencana, selama tiga hari sejak hari Kamis hingga Sabtu (11-13/11/2021) di balai Kecamatan Sananwetan dan Kesbangpol kota Blitar.

Pembentukan Keltana meliputi  LPMK,karang taruna, posyandu, Babinsa, Babinkantibmas, media dan struktural kelurahan.

Kegiatan ini diselenggarakan oleh pemerintah kota Blitar melalui Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Penanggulangan Bencana.

Kepala Sub Bidang Penanggulangan Bencana Alam, Rohmat, mengatakan, pihaknya telah membentuk kelurahan tanggap bencana, dengan tujuan jika terjadi bencana bisa ditangani secara cepat. Ia berharap, setelah terbentuk kelurahan tanggap bencana bisa tanggap secara cepat bersama masyarakat saling membantu.

“Harapan kami kelurahan tidak terlalu berat dalam penanganan bencana yang terjadi secara tiba tiba. Meski Keltana (kelurahan tanggap bencana) itu sudah berdiri di kantor BPBD,  ini hanya semacam koordinator yang ada di wilayah agar bisa secepatnya tertangani kalau ada kejadian di kelurahan,”katanya.

Menurutnya, adanya keltana ini akan mempermudah jika ada bencana alam yang tiba tiba terjadi. Sementara Kelurahan di kota Blitar yang terbentuk diantaranya adalah Gedog ,Tanjungsari, Ngadirejo .

“Nanti setelah terbentuk akan ada pembinaan Provinsi atau dari BPBD sendiri,”ujarnya

Riko satria

Dengan nada yang sama Fasilitator Keltana kelurahan Klampok Riko Satria mengatakan, pembentukan Keltana ini tujuannya, agar setiap masyarakat di kelurahan bisa adaptasi dan mengantisipasi ketika nanti ada bencana tiba tiba.

“Keltana ini memang bertujuan untuk membentuk masyarakat yang siap menanggulangi bencana dan bisa mengurangi resikonya pada saat pra bencana,”terangnya.

Pihaknya menyarankan pada tim ini agar lebih fokus pada kegiatan pra bencana yang terjadi dan melihat potensi di kelurahan masing masing, sehingga bisa mengurangi saat pra bencana.

“Semisal saat ini ada musim penghujan ketika kita tahu bahwa diwilayah kita berpotensi banjir bisa kita kurangi sebelum musim penghujan datang,”pintanya.

Pergerakan ini, menurut dia, hanya membutuhkan koordinasi dengan lingkungan yang terdampak, dan masyarakat harus sadar diri terhadap tanggap bencana dan resikonya.

“Saya berharap kita bisa membentuk tim yang solid untuk selalu mengurangi dampak bencana yang terjadi di wilayah kita,”tegasnya. ( Lina)

BERITA TERKINI