<

Tumpukan Sampah Cemari Air Kali Brantas, DLHP Kota Kediri Cuek

EDITORIAL

Ditulis : Yudino Wartawan IndonesiaPos Biro Kediri

Ketika kita lewat diatas Jembatan baru yang menghubungkan wilayah Kota Kediri bagian Barat dan Timur dekat Alon alon Kota Kediri, dapat melihat pemandangan tumpukan sampah dipinggiran Kali Brantas,  sehingga sangat memprihatinkan.

Mirisnya, banyak warga membuang sampah di sungai sembarangan tanpa memikirkan dampak yang akan ditimbulkan dari kebiasaan buruk tersebut.

Kebiasaan membuang sampah di sungai menimbulkan beberapa dampak negatif, seperti pencamaran udara. Sebab, sampah yang menumpuk akan menimbulkan bau tak sedap (busuk) sehingga berpotensi menimbulkan Penyakit.

Tumpukan sampah campur air akan menjadi sarang lalat dan nyamuk. Sehingga menyebabkan masyarakat sekitar akan terserang diare dan demam berdarah.

Sampah juga menyebabkan air tercemar. Karena dibuang sembarangan di sungai, akibatnya air sungai tercemar, baik dari warna, bau dan rasa. Dan apabila ada masyarakat yang masih mandi di sungai akan menyebabkan gatal-gatal.

Membuang sampah di sungai juga dapat menyebabkan banjir disaat musim penghujan. Karena  penumpukan sampah  akan menghambat aliran sungai dan menyebabkan air sungai meluap dan akhirnya terjadi banjir.

Banyaknya warga membuang sampah sembarangan disungai, kaena kurangnya kesadaran. Selain itu lemahnya pengawasan intansi terkait. Bahkan, kurangnya sosialisasi pada masyarakat akan dampak membuang sampah sembarangan di sungai.

Pemerhati Lingkungan Kota Kediri Achmad Chasanudin sangat prihatin atas kebiasaan masyarakat Kediri yang membuang sampah di Sungai Brantas.

Kata dia, harusnya pemerintah Kota Kediri membuat perda tentang sanksi membuang sampah sembarangan.

Ia menyarankan kepada pemerintah agar memberikan sanksi bagi warga yang membuang sampah sembarangan di sungai. Sehingga sanksi itu akan membuat efek jera pada masyarakat agar tidak membuang sampah sembarangan.

Sementara Dinas Lingkungan Hidup Kebersihan dan Pertamanan (DLHKP) Kota Kediri leding sektor terkait penyelenggara pengelolaan kebersihan, persampahan, limbah, pertamanan dan ruang terbuka hijau, terkesan cuek dan tidak bekerja secara maksimal, seolah tidak melihat adanya sampah di bantaran Kali Brantas yang menjadi ancaman bagi masyarakat sekitar.

BERITA TERKINI