JEMBER, IndonesiaPos – Kurang dari 4 bulan menjelang agenda porprov yang rencananya digelar bulan Juni 2022 mendatang, persiapan atlit Poprov Jember 2022 masih stagnan. Belum ada tanda-tanda anggaran hibah sebesar Rp 3 Milyar untuk pembinaan atlit tersebut akan segera cair.
M.Sholeh mantan Pengurus KONI Jember mempertanyakan persiapan KONI terkait persiapan atlit yang terkendala masalah pencairan anggaran hibah,” Pada jaman saya dulu, untuk persiapan pencairan dana hibah bagi KONI yang akan diberikan kepada cabor, masing,-masing Cabor mengajukan proposal usulan kebutuhan mereka. Termasuk uang TC, uang saku bagi atlit, uang untuk memenuhi kebutuhan sta mina dan gizi atlit,” ujarnya.
Dari usulan yang tertuang dalam proposal itu lanjut Sholeh kemudian dilakukan verifikasi disesuaikan dengan anggaran yang ada. ” Biasanya masing-masing pengurus Cabor diundang KONi untuk melakukan koordinasi, termasuk pembahasan masalah usulan mereka tersebut. Jika sudah clear semua baru diajukan ke pihak terkait, jika jaman saya dulu ke dewan untuk selanjutnya dibuatkan NPHD,”terangnya.
Tapi sekarang ungkap Sholeh, jangankan untuk persiapan atlit, untuk proses pencairan dana hibah saja masih belum tuntas,” Hingga kini sepertinya pengurus Cabor masih belum membuat usulan proposal kebutuhan mereka untuk di akomodir. Jadi bagaimana bisa menentukan berapa besar kebutuhan masing-masing cabor untuk meningkatkan prestasi atlit,”jelasnya.
Lebih lanjut dirinya menjelaskan, untuk anggaran yang diberikan sangat minim sekali. Jika Rp.3 M harus mengcover kebutuhan 36 Cabor yang rencananya akan di ikutkan dalam Porprov 2022 mendatang, dirasa akan sangat kurang. ” Itu belum termasuk uang prestasi bagi atlit pemenang medali. Kan kasihan jika mereka terlah berjuang mendapatkan medali, ternyata tidak mendapatkan apa-apa,” katanya.
“Menurut Saya, janganlah bermimpi muluk-muluk untuk menjadi juara umum. Untuk mengatasi persoalan anggaran saja masih belum clear. Kasihan para atlit, jangan dibebani mereka dengan target tinggi, sedangkan untuk memenuhi akomodasi mereka saja belum bisa,”pungkasnya.
Untuk target juara umum sendiri seperti informasi yang beredar di luar dirubah bukan lagi menjadi juara umum namun berharap minimal ada peningkatan prestasi di masing-masing cabor. (Kik)