BONDOWOSO, IndonesiaPos – Ketua DPRD Bondowoso, Ahmad Dhafir menolak untuk meminta maaf kepada pengurus partai persatuan pembangunan (PPP) yang meminta untuk minta maaf. Kamis, (10/3/2022)
Setelah sebelumnya, salah satu wakil ketua DPC PPP Samsul Hadi, menyebut, banyak jalan rusak karena Ketua DPRD dan kroni-kroninya’ ada yang bermain proyek.
“Mereka-mereka yang bermain proyek yang bekerjasama dengan kantor timur yang nama ketua DPRD dan kroni-kroninya,”kata Samsul Hadi dalam pernyataannya dalam video hingga vira di medsos.
Ahmad Dhafit menyatakan, jika memang benar Ketua DPRD dan kroni-kroninya, bermain proyek, pihaknya mempersilahkan untuk melaporkan, jangan hanya omong doang.
“Makanya ngomong jangan seenaknya saya bilang. Kalau betul DPR, saya di DPRD dan kroni-kroninya, melakukan kegiatan proyek, silahkan laporkan. Saya tunggu laporannya. Tapi kalau tidak, saya yang akan melaporkan. Kenapa? Karena ini berita bohong,”tegasnya.
Lebih jauh Dhafir mengungkapkan, Katanya Bondowoso tanpa korupsi, Bondowoso tanpa Pungli, Bondowoso tanpa jual beli jabatan, Tapi faktanya apa yang terjadi. Kata siapa tidak korupsi. Kata siapa tidak pungli. Kata siapa tidak jual beli jabatan. Lengkap sudah!.
“Kan tidak salah jika saya tanya, katanya tanpa korupsi. Loh katanya tanpa jual beli jabatan. Faktanya?,”ujarnya.
Menurutnya, Bupati dan Wakil Bupati itu suami istri. Kalau istri saja ngomong bahwa Bondowoso ini marak jual beli jabatan, berarti betul.
Bahkan, banyak yang mengatakan tanpa korupsi, tanpa pungli tanpa jual beli jabatan, justru mengatakan, Bondowoso ini marak jual beli jabatan.
“Saya punya rekamannya. Rekaman transaksinya saya punya. Bahkan orang yang bayarpun cerita kepada saya,”ungkapnya.
Dijelaskan, salah satu Kepala dinas yang ada saat ini, pernah ditanyakan, bayarnya transfer apa kontak. “Behh kontan Pak Ketua (sambil tangannya menunjukkan isyarat uang yang banyak),”terang Ahmad Dhafir menirukan ucapak kepala Dinas
Bahkan, kata dia, pihaknya juga tahu, siapa yang mentransfer ke rekeningnya. Termasuk sejumlah pejabat yang dimintai uang, baik yang dipanggil lewat pintu depan, lewat pintu belakang.
“Saya tahu semua, siapa yang dipanggil. Cerita ke saya. Bahkan, saya juga tahu siapa yang tidak jadi Kadis karena tidak mampu bayar.”tegasnya.
Ketua DPC PKB Bondowoso ini menambahkan, pihaknya dengan tegas menyatakan, untuk permintaan pencabutan statemen dan meminta maaf, pihaknya dengan tegas tidak akan mencabut dan tidak akan meminta maaf.
“Jangan gertak saya. Jangankan 2×24 jam, hanya 2×2 menit saja waktu yang diberikan, saya tidak akan meminta maaf dan mencabut omongan. Saya tunggu untuk melaporkan ke APH,”tantangnya.
Masih Dhafir, pihaknya menengarai adalah upaya pengalihan isu, untuk meminta kepada Samsul Hadi, untuk segera melaporkan dugaan kongkalikong di DPRD kepada APH.
“Karena yang dituduh oleh sodara Samsul Hadi adalah Lembaga Negara sesuai dengan UU 23/2014 pasal 57, maka akan ditindaklanjuti dengan Banmus untuk membahas masalah ini,”tandasnya.
Selain itu, kata dia, yang ia sampaikan itu salah satunya juga karena ada pemberitaan dari Wabup, yang menyatakan bahwa Bondowoso ini, marak jual beli jabatan.
“Pak Wabup bisa mengeluarkan seperti itu, karena beliau mendapatkan laporan dari para ASN. Jangan menepuk air di dulang. Nanti kena mukanya sendiri,“pungkasnya.(*)