<

Cara Mengakhiri Pertikaian, Wabup Dorong Para Pejabat Sumpah Pocong Massal

BONDOWOSO, IndonesiaPos – Tensi politik dan pemerintahan di Bondowoso akhir-akhir ini terus meningkat, hingga saling lapor melapor.

Dugaan jual beli jabatan semakin santer menggema ke seluruh layar datar di semua kalangan. Sehingga hal itu membuat

Wakil Bupati Bondowoso, Irwan Bahtiar Rahmat merasa miris, dan ingin kegaduhan ini segera berakhir. Oleh karena itu, Wabup Irwan mendorong sumpah pocong massal agar semua keributan itu segera berakhir.

“Daripada saling tudug, lebih baik sumpah Al-Qur’an, atau sumpah pocong saja,”ujar Wabup. Jum’at, (18/3/2022).

Pihaknya mendorong pihak-pihak yang terindikasi jual beli jabatan disumpah pocong secara massal. Sebab, sumpah pocong itu bisa kelihatan, karena sumpah itu langsung kepada Allah.

“Kita nanti bisa melihat, siapa yang berbohong, pasti akan turun adzab Allah kepada orang yang bersumpah, ,”ujar Wabup.

Dijelaskan, sumpah pocong menurut laman Wikipedia adalah sumpah yang dilakukan dengan dibungkus kain kapan, seperti layaknya orang yang telah meninggal (pocong).

Sumpah ini tak jarang dipraktikkan di masyarakat, dengan tata cara yang berbeda, misalnya pelaku sumpah tidak dipocongi tetapi hanya dikerudungi kain kafan dengan posisi duduk.

“Di dalam hukum Islam sebenarnya tidak ada sumpah dengan mengenakan kain kafan seperti ini, tapi ini jalan terakhir untuk memastikan siapa yang bersalah,”tegasnya.

Sumpah ini dilakukan untuk membuktikan suatu tuduhan atau kasus tidak memiliki bukti sama sekali.

“Konsekuensinya, apabila keterangan atau janjinya tidak benar, yang bersumpah diyakini mendapat hukuman atau laknat dari Tuhan,”ujarnya.

Wabup menambahkan, hanya dengan cara ini dapat mengakhiri polemik. Karena menurut Wabup, pihaknya tidak ingin keributan ini terus berkepanjangan.

“Ya, satu-satunya jalan hanya dengan sumpah ini, untuk mengakhiri kegaduhan, kasihan masyarakat hanya menonton pertikaian yang tak junjung selesai”imbuhnya. (CW.1)

BERITA TERKINI