JEMBER, IndonesiaPos – Keberadaan alat berat milik gudang yang menjadi salah satu faktor penyebab rusaknya ruas jalan di M.Yamin mendapat kritikan dari bupati Hendy. Menurutnya pihak gudang harus mematuhi aturan papan rambu lalu lintas yang terpampang di jalan M.Yamin.
Pernyataan ini disampaikan Hendy saat melakukan sidak jalan di M.Yamin pada Minggu (3/4/2022) pagi. ” Saya akan menyuruh pihak dishub untuk berkirim surat kepada pemilik gudang disepanjang M.Yamin untuk mematuhi aturan lalu lintas,”ungkapnya.
Sebab kepemilikan kendaraan berat milik gudang di sepanjang M.Yamin memiliki tonase melebihi kapasitas kelas jalan III. meski demikian, bupati tidak menyalahkan keberadaan gudang tersebut sebab Meraka ada sebelum Rencana Detai Tata Ruang (RDTR) diberlakukan .
” Toh sebenarnya dengan keberadaan gudang tersebut juga bisa membantu perekonomian masyarakat sekitar,” tuturnya.
Namun gudang harus juga mematuhi aturan masalah kendaraan beratnya. Sebab kendaraan berat mereka melebihi kapasitas tonase yang berdampak pada rusaknya jalan M.Yamin.
” Langkah awal yang harus kita ambil terkait dengan rusaknya jalan yang berdampak pada serinngnya terjadi kecelakaan adalah masalah saluran air,’terangnya.
Terutama saluran air yang keluar dari perumahan -perumahan yang ada di Sekitar Jalan M.Yamin. “kita akan panggil pemilik perumahan untuk mintai keterangan terkait larangan pembuangan saluran air perumahan milik mereka ke jalan raya,”katanya .
Para pemilik perumahan diharapkan memiliki saluran tangkapan pembuangan air dari perumahan mereka agar tidak di buang di jalan raya.
Untuk perbaikan jalan sendiri sudah mulai dikerjakan , khusus untuk masyarakat di sepanjang jalan M.Yamin untuk tidak membeton saluran air di depan mereka.
” Saya himbau kepada masyarakat sekitar jalan M.Yamin melalui pak RT,RW,lurah untuk mengingatkan warga agar tidak membeton selokan didepan rumah mereka. Kalaupun perlu boleh dibeton sesuai keperluan ,” ungkapnya.
Tujuannya agar jika sewaktu -waktu tertutup sampah bisa di bersihkan tanpa harus membongkar bangunan beton di depan selokan Warga. Sebab jika air meluap kejalan raya bisa merusak aspal yang dilalui kendaraan bermotor . (Kik)